Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan Pastikan UHC Terlaksana di RSUD Waru

Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam dan Wabup Pamekasan, RB Fattah Jasin saat meninjau RSUD Waru, didampingi direktur dr Nanang Suyanto.

Pemkab Pamekasan, Bhirawa,
Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, dan Wakil Bupati , RB Fattah Jasin mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waru , Kamis (5/1) untuk memastikan penerapan universal health coverge (UHC) terlaksana pada tanggal 7 januari 2023.

Kunjungan tampuk kekuasaan di bumi Gerbang Salam yang Kadinkes Pamekasan, dr. Saifuddin, Kabid IKP Diskominfo Pamekasan, Arief Rachmansyah, Kabag Prokopim, Nur Arifin, Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes, Amir Chamdani, dan Camat Waru, ingin mendapatkan cerita soal pemutusan kontrak RSUD Waru sebagai mitra Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS).

“Tugas direktur dan kita semua, kita tiga hari lagi sudah UHC. Saya ingin mendengar dari pak direktur bagaimana persiapan UHC ini. Misalnya orang datang alurnya bagaimana, tim teknis itu bagaimana, karena nanti kalau tidak diatur secara detail, pas saling lempar,” kata Bupati Baddrut Tamam.

Dia menegaskan, pihaknya kaget mendapat kabar adanya pemutusan kemitraan oleh BPJS terhadap RSUD Waru, sebab dalam waktu dekat Pamekasan akan menerapkan UHC, dimana masyarakat tidak harus membayar biaya pengobatan ketika datang ke fasilitas kesehatan, hanya cukup dengan menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP).

“BPJS itu mitra kerja pemerintah, seperti besanan. Kita mau bekerja luar bisa, memastikan UHC clear, pastikan UHC ini jangan sampai ada orang yang tidak terlayani. Kita juga harus memastikan di rumah sakit ini berjalan maksimal dan ideal,” tegasnya.

Bupati menyampaikan, soliditas dalam sebuah instansi itu menjadi harga mati lantaran kebaikan yang tidak terorganisasi dengan baik akan dikalahkan oleh kejahatan yang terorganisasi. Sehingga, RSUD sebagai instansi pelayanan kesehatan harus bekerja maksimal dalam semua hal, termasuk penerapan UHC tersebut.

Pihaknya telah berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan maksimal kepada masyarakat melalui program UHC dengan anggaran mencapai Rp 77 miliar yang diberikan kepada BPJS.

“Artinya, kalau kita tarik uang itu, BPJS kan nolah-noleh juga. Makanya, pastikan di sini ICU-nya beres, dokter spesialis beres. Bismillah kita RSUD Waru ini maju, berkembang, dan menjadi rumah sakit yang luar biasa,” ungkapnya.

Direktur RSUD Waru Pamekasan, dr. Nanang Suyanto mengungkapkan, BPJS beralasan instansinya tidak memenuhi standart untuk bekerja sama lantaran ketersediaan dokter spesialis anak dan tidak memenuhinya syarat ICU yang ada. Pihaknya akan berusaha untuk memenuhi dua kriteria tersebut agar kembali bisa menjadi mitra BPJS.

“Alhamdulillah untuk ICU kita sudah bisa menyediakan sesuai permintaan, termasuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis anak. Kami laporkan kepada BPJS untuk dilakukan verifikasi ulang agar kami bisa bekerja sama, dan bisa melayani masyarakat dengan baik,” tandasnya.

Bupati menegaskan, RSUD Waru harus bisa merealisasikan program UHC demi pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat. Tentu dengan beberapa langkah strategis yang harus segera dilakukan oleh semua elemen RSUD Waru.

“Pak direktur dan semua pegawai di sini mempersiapkan hal teknis dalam realisasi UHC ini, urusan BPJS urusan saya,” tegas mas Tamam, panggilan akrab Bupati Pamekasan, dihadapan direktur dan pegawai RSUD Waru, terletak sekitar 20an Km utara kota Pamekasan. [Din.gat]

Tags: