Bupati Fadeli : Pentingnya Petani Lamongan Mengatur Momen

Bupati Fadeli dan Dandim Letkol Inf.Sidik Wiyono bersama masyarakat saat panen raya di Desa Truni,Kecamatan Babat daerah yang biasanya banjir.(Alimun Hakim/Bhirawa).

(Panen Raya di Kawasan Banjir, Produktivitas Pertanian Lamongan Meningkat)

Lamongan,Bhirawa
Ada sisi yang menarik dalam panen raya hasil psrtanian di Kabupaten Lamongan tepatnya di Desa Truni, Kecamatan Babat , Kabupaten Lamongan , Kamis(12/9).
Sebab,para petani di Desa Truni yang dulunya terkenal sebagai kawasan banjir , kini produktivitas pertanianya meningkat pesat.
Hal tersebut seiring pandainya para petani di Desa Truni dalam mengatur momen tanam.
Bupati Lamongan Fadeli menuturkan,Alhamdulillah,Kali ini beda,Kalau hanya sekedar panen dan dapat hasil banyak itu sudah biasa,” kata Fadeli, usai mengelar panen raya.
Dia menjelaskan,Hasil panen padi di Desa Truni, Kecamatan Babat, Lamongan mengalami peningkatan. Tahun sebelumnya petani hanya mampu menghasilkan gabah kering berjumlah 1, 94 juta ton, tapi  untuk Tahun 2019 ini panen mereka justru naik hingga 1,100 juta ton.
Menurut Fadeli, pencapaian hasil panen padi yang begitu melimpah di Desa Truni, menandakan jika petani sudah bisa menghitung atau memprediksi, kapan waktunya menanam jagung, padi dan bawang. Sehingga banjir yang biasanya terjadi pada saat musim penghujan itu tidak sampai merendam tanaman yang mereka tanam dan mengakibatkan petani merugi. “Petani Desa Truni sudah cerdas, sawah yang mereka tanami padi tidak lagi terendam air, mereka sudah bisa menghitung kapan mulai tanam dan kapan tiba waktunya banjir,” kata Fadeli.
Atas pencapaian itu, orang nomor satu di Lamongan ini mengaku bangga terhadap petani di Desa Truni dan pemerintah akan terus mendorong demi kemajuan para petani. Disamping itu bupati juga menjelaskan jika pada saat musim kemarau ini petani juga sudah bisa memanfaatkan program pompanisasi dari Kemenpan. Sehingga lahan yang dahulunya gersang bisa ia manfaatkan.
Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Lamongan juga sangat berharap mendapatkan bantuan dari kementrian seperti pompa air dan lain sebagainya. Karena pemerintah sendiri tidak sanggup memberikan bantuaan mengingat anggaran yang dibutuhkan untuk membeli alat pertanian tidaklah murah. “Apa yang di butuhkan para petani silahkan minta gak papa. Apa saja yang dibutuhkan petani untuk peningkatan pertanian bagi kelompok – kelompok tani, minta sama Kementerian mumpung masih ada disini,” imbuhnya.
Kelompok-kelompok tani yang sudah modern, terus diajak meningkatkan dan mengembangkan pertanian. Seperti pengelolaan sebidang tanah itu bisa dimanfaatkan untuk menanam berbagai jenis komoditi. Hal inilah tanpa disadari dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga meskipun luas lahan yang mereka miliki dapat mensejahterakan. “PDRB Lamongan untuk pertanian menurun tetapi produktivitasnya naik,” pungkasnya.
Dalam kesempatan panen raya tersebut di hadiri oleh Dirjen PSP Kementan yang sekaligus menyerahkan bantuan Asuransi Usaha Tani Padi. [aha]

Tags: