Bupati Gaet Investor Asing di Malaysia

Bupati Bojonegoro,Suyoto (ketiga dari kiri) saat berpose bersama dalam ajang internasional 11 th World Islamic Economic Forum yang digelar di Kuala Lumpur Malaysia.

Bupati Bojonegoro,Suyoto (ketiga dari kiri) saat berpose bersama dalam ajang internasional 11 th World Islamic Economic Forum yang digelar di Kuala Lumpur Malaysia.

Bojonegoro, Bhirawa
Ajang Internasional 11 th World Islamic Economic Forum yang digelar di Kuala Lumpur Malaysia, 2 – 5 Nopember dimanfaatkan oleh Bupati Bojonegoro Suyoto untuk menggaet investor asing. Karena saat ini kota ledre itu tengah membuka pintu lebar-lebar bagi pengusaha untuk berinvetasi.
Dalam akun media sosialnya Bupati Bojonegoro yang akrab disapa Kang Yoto itu menyampaikan bahwa pertemuan ini menjadi ajang promosi yang tepat untuk Bojonegoro utamanya membuka peluang investasi. Menurutnya bersama Ketua Komite Pengusaha Indonesia Malasyia Dr. Tanry Abeng, Duta Besar RI di Malasyia Herman Prayitno, Dato’ Sri Chairul Anhar dan President Indonesia Diaspora Network Chapter Malaysia.
Ditulis juga, selain Kang Yoto undangan yang hadir adalah Shalahudin Y Djalil dari Sumatra Incoorporation, sedangkan dari Malasyia ada Datuk Suhaidi Sukaiman Advisor Invertor Management, Jean Wong, Senior Advisor, Dato’ Dzulkifli Chief Executive Officer Malasyia External Trade Development Corporation, Ketua asosiasi dan beberapa tokoh bisnis lainnya.
“Salah satu tawaran yang berpeluang untuk Bojonegoro adalah membangun dry port di Bojonegoro agar bisa myambung langsung dengan  Teluk Lamong,” jelas Kang Yoto, Selasa (3/11).
Selain itu, Suyoto juga menyampaikan harapan besar agar banyak investor yang semakin yakin membuka peluang di Bojonegoro. Untuk itu pula Pemkab Bojonegoro dalam upaya membuka peluang investasi ini sudah melakukan beberapa upaya salah satunya dalam sistem pengupahan menggunakan Upah Umum Pedesaan (UUP) yang besarannya Rp1.005.000.
“ Syaratnya, perusahaan menyerap tenaga kerja lokal dan didirikan di pedesaan tidak hanya itu Pemkab juga menawarkan paket insentif investasi seperti yang sekarang sedang berjalan,” terangnya.
Sementara itu Sumadi Kusuma, President/CEO Global Putra International Group, salah seorang pengusaha logistik Indonesia dan pernah membangun dry port di yogya tertarik untuk menjajagi lebih jauh kemungkinan membangun dry port di Bojonegoro.
Sumadi sendiri sudah memiliki perjanjian akses di pelabuhan teluk lamong Surabaya. Masih dalam forum ini salah satu pengusaha sukses Indonesia Tanry abeng menjelaskan peluang kerja sama bisnis Malasyia Indonesia kini terbuka sampai di tingkat daerah seiring dengan otonomi dengan ditandai lahirnya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Untuk mematangkan dalam dua bulan ke depan akan dilanjutkan pembicaraan dengan exalpose berbagai peluang dari kedua belah pihak di jakarta. [bas]

Tags: