Bupati Gresik ‘Ajari’ DPRD Kudus Tingkatkan PAD dan APBD

Bupati Gresik 'Ajari' DPRD Kudus Tingkatkan PAD dan APBDGresik, Bhirawa
Karena Pendapatan Asli Daerah (PAD) rendah, DPRD Kudus belajar ke Pemkab Gresik. Rombongan anggota DPRD Kudus berjumlah 16 orang dipimpin Wakil Ketua DPRD Kudus, Ilwani. Mereka diterima  Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto di Ruang Graita Eka Praja, Rabu (11/2).
Ilwani, anggota legislatif dari Fraksi PKB ini menyatakan telah mendengar perkembangan kenaikan PAD maupun APBD Kab Gresik sangat tinggi. ”Padahal di kabupaten kami Pendapatan Asli Daerah kenaikannya hanya sedikit dari semula Rp243 miliar naik menjadi Rp245 miliar. Hanya naik Rp2 miliar,” kata Ilwani.
Ilwani juga membaca, beberapa kenaikan PAD Gresik mulai dari sektor Pajak Bumi Bangunan, BPHTB, pajak galian non logam dan lain sebagainya. ”Kami butuh penjelasan barangkali hal-hal yang baik di Gresik bisa kami laksanakan di daerah kami. Kami juga melihat perkembangan pembangunan Gresik begitu pesat,” ujar Ilwani lagi.
Dengan panjang lebar, Bupati Sambari menjelaskan, beberapa hal terkait dengan pertanyaan para anggota Legislatif dari Kab Kudus itu. Tentang PAD misalnya, pada 4 tahun yang lalu PAD Gresik hanya dikisaran Rp164 miliar dan kini mencapai Rp898 miliar. Beberapa tahun yang lalu saat PBB di kelola pusat hanya dikisaran Rp100 miliar, saat ini mencapai Rp160 miliar. Lompatan besar terjadi pada BPHTB yang semula hanya membukukan Rp5,7 miliar, dan kini sudah mencapai Rp175 miliar.
”Bupati mengaku pengenaan BPHTB ini tak didasarkan pada harga Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP), tapi sesuai pengajuan perizinan yang terkoneksi, harga transaksi jual beli serta penentuan tim appraisal. Selain itu, beberapa pendapatan pajak yang lain berhasil kami optimalkan, diantaranya pajak parkir, pajak air bawah tanah, pajak galian non logam,” jelas Bupati.
Selain optimalisasi pajak,  juga menyeimbangkan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. ”Kami menyantuni anak yatim piatu, janda miskin, santunan kematian untuk Gakin, memberikan santunan kepada para penghapal Alquran, santunan untuk modin desa, guru-guru TPQ. Santunan itu kami masukkan APBD. Kami menyeimbangkan output dan input,” kata Bupati.
Beberapa pembangunan mercusuar juga dilaksanakan di Gresik diantaranya pembangunan Lapter Bawean, Bendung Gerak Sembayat (BGS) , Pelabuhan International. ”Pembangunan itu semua bukan dana dari APBD Gresik, tapi kami hanya menyiapkan lahan dengan membeli lahan dari masyarakat. Toh uangnya juga kembali ke masyarakat,” kata bupati saat menjawab pertanyaan tentang bagaimana upaya bupati mendapatkan dana untuk membangun proyek besar. [eri]

Tags: