Bupati Gresik Bentuk Tim Pembangunan Tanggul Kali Lamong

Bupati dan Wabup Gresik saat sampaikan rencana pembangunan tanggul Kali Lamong. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Terkait rencana pembangunan tanggul Kali Lamong, Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto membentuk tim pembangunan Tanggul Kali Lamong. Pembentukan tim ini sebagai upaya mendukung proyek pemerintah pusat menanggulangi potensi banjir di sungai yang membelah kabupaten Gresik ini.
Hal itu disampaikan Bupati Sambari di Ruang Puteri Cempo Kantor Bupati Gresik, Jum’at (19/1). Saat itu Bupati Sambari didampingi Wakil Bupati (Wabup) Gresik, Mohammad Qosim, Kepala Inspektorat Kabupaten Gresik, Edi Hadi Siswoyo, Kepala BPBD ( Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Gresik, Tarso Sugito serta Kabag Humas dan Protokol, Reza Pahlevi.
Surat Keputusan (SK) yang masih berupa draft itu memutuskan, bahwa tim ini beranggotakan para Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait, camat dan Muspika dari wilayah yang akan terkena proyek ini.
Tim akan bertugas melakukan koordinasi BBWS Bengawan Solo, meminta rekomendasi kepada yang berwenang untuk inventarisasi wilayah yang dilalui Kali Lamong, pendataan dan inventarisasi lahan, pendataan status hukum tanah, melakukan penyuluhan, sampai menjadi saksi saat pembayaran ganti rugi dan lain-lain.
“Yang jelas, tim ini tidak bisa membuat keputusan sendiri terkait pembuatan tanggul Kali Lamong. Mereka harus berkoordinasi dengan BBWS Bengawan Solo, Pemprop Jawa Timur, Pemkab Mojokerto, Pemkab Lamongan dan Pemkot Surabaya”. jelas Bupati Sambari.
Untuk kebutuhan normalisasi itu, Bupati Sambari mengaku masih menunggu dari pihak yang berwenang untuk menentukan jumlah dan tempat lahan yang harus dibebaskan. Serta semua informasi tehnis tentang pembuatan tanggul itu.
“Berapa lebar, panjang, dan ketinggiannya ? berapa jumlah pintu airnya dan dimana ? hal ini penting karena ketinggian tanggul misalnya, bukan berarti semakin tinggi tanggul itu semakin baik dan aman” tandasnya.
Menurut Bupati Sambari, dalam lampiran Perpres 80 tahun 2019 telah dianggarkan dana sebesar Rp. 1,04 triliun. Sedangkan panjang Kali Lamong mulai Lamongan sampai Surabaya sepanjang 103 km. Untuk Kali lamong yang mengalir di wilayah Gresik 50,7 km, di Lamongan 52,3 km dan di Surabaya hanya 7 km.
“Mari kita duduk bersama untuk mencari solusi terbaik. Biarkan pemerintah pusat melalui BBWS Bengawan Solo untuk mengambil keputusan yang paling tepat. Jangan bicara sendiri-sendiri” harap Bupati Sambari.
Sementara, Kepala BPBD Kabupaten Gresik, Tarso Sugito menyampaikan update banjir di Kabupaten Gresik sudah surut.
Desa terdampak kata Tarso, yaitu 14 desa di Wilayah Kecamatan Cerme, 4 desa di Wilayah Kecamatan Menganti dan 1 desa di wilayah Kecamatan Kedamean yaitu Desa Cermenlerek” katanya. [eri]

Tags: