Bupati Gresik Kukuhkan Relawan Pemulasaran Jenasah Covid-19

Bupati Gresik saat mengenakan jaktet uniform terhadap tenaga relawan. [kerin ikanto/bhirawa]

Pemkab Gresik, Bhirawa
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) kukuhkan sebayak 61 relawan pemulasaran jenasah yang meninggal akibat Covid -19. Untuk keamanan, para tenaga relawan kemanusiaan itu sudah dibekali dengan pelatihan dari sisi kesehatan maupun keagamaan.

Saat bertugas mereka juga dibekali dengan berbagai sarana pengamanan hazmat, masker khusus. Setiap tiga hari mereka akan di test swab. Para relawan itu ditempatkan pada rumah sakit rujukan Covid -19 yang ada di Gresik.

“Sebelumnya saya sampaikan terima kasih atas kesiapan anda untuk melaksanakan tugas sebagai relawan kemanusiaan yaitu pemulasaran jenasah covid-19. Kami mengingatkan kepada anda untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan. Kami pastikan agar saat pulang anda dalam keadaan sehat dengan melakukan test swab setiap 3 hari sekali,” kata Gus Yani, Kamis (22/7).

Menurut Gus Yani, seminggu para relawan ini bertugas selama lima hari kerja. Tugasnya dibagi dalam 3 shift dengan libur 2 hari. Ada 6 rumah sakit yang telah ditetapkan oleh Pemkab Gresik untuk penugasan relawan itu, yaitu RS Ibnu Sina Gresik, Rumah Sakit Semen Gresik, RS Petrokimia Gresik, PKU Ujungpangkah Gresik, RS Watestanjung Balongpanggang Gresik, dan RS Randegansari Driyorejo Gresik.

Salah satu relawan Juliati (49) saat pengukuhan mewakili teman-temannya menerima pemakaian jacket uniform oleh Wakil Bupati (Wabup) Aminatun Habibah (Bu Min) mengatakan bahwa keikutsertaannya sebagai relawan sebagai panggilan jiwa.

“Sebelumnya saya adalah petugas pemulasaran jenazah di kompleks perumahan saya. Sejak pandemi covid melanda, saya meliburkan diri karena tidak berani. Saya terpanggil menjadi relawan untuk menyumbangkan tenaga dan kemampuan yang saya miliki. Saat ini saya merasa aman karena telah diberi pelatihan khusus dan dibekali dengan berbagai pengaman” katanya.

Ditanya tentang kesan keluarga, Juliati mengatakan bahwa setelah diberi pengertian semua keluarganya menerima. Mengingat adanya rasa aman dengan pelatihan dan berbagai sarana pendukung yang sudah disiapkan pemerintah.

“Dibanding saat awal covid melanda dulu, saya sering memandikan jenasah tanpa pengaman. Padahal saya belum tahu tentang jenasah itu. Alhamdulillan, Allah masih melindungi saya. Insya Allah akan terus dilindungi,” katanya yakin.

Sementara, Thoriqy Fajrin koordinator relawan mengatakan bahwa yang dikukuhkan sebanyak 61 relawan. Para relawan yang ada saat ini telah lolos berbagai seleksi dari jumlah semula 100 orang lebih.

“Kami siap merekrut kembali relawan serta menseleksi dan memberikan pelatihan kepada relawan baru lagi apabila dibutuhkan”, katanya.

Dengan sudah dikukuhkannya relawan pemulasaran jenasah, Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Gresik Reza Pahlevi menyatakan bahwa Pemkab Gresik akan lebih mengintensifkan tenaga kesehatan untuk hal yang lebih penting.”Misalnya para tenaga kesehatan ini akan menjadi tenaga vaksinator untuk percepatan vaksinasi di Gresik,” katanya. [eri]

Tags: