Bupati Gresik Terima Dua Penghargaan dari Gubernur Jatim

6-foto-kaki-eri-advGresik, Bhirawa.
Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto kembali menerima dua penghargaan tingkat Provinsi Jawa Timur. Dua penghargaan itu, yaitu anugerah Kabupaten Gresik sebagai kabupaten sehat empat tahapan, serta  desa tangguh bencana bidang partisipasi ketegori utama.
Dua pengharaan itu diserahkan langsung Gubernur Jatim, H Soekarwo kepada Bupati Sambari bertepatan JUT Propisi Jatim ke 71 di Gedung Negara Grahadi, Rabu (12/10). Penghargaan kabupaten sehat empat tahapan itu diterima karena keunggulan Pemkab Gresik menciptakan pembangunan di bidang kesehatan. “Empat keunggulan itu juga pernah diapresiasi oleh pemerintah RI,” jelas Suyono, Kabag Humas Pemkab Gresik.
Menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan, dr. Nurul Dholam, dalam tatanan wisata sehat, Pemkab Gresik mengunggulkan kawasan wisata makam Maulana Malik Ibrahim, kawasan heritage rumah tua Gajah Mungkur. Pemkab Gresik juga mengajukan lingkungan sekolah sehat TK Petrokimia.
Kriteria wisata sehat, karena di tempat wisata itu sudah dilengkapi dengan toilet sehat, tempat publik dan sarana yang bersih. Sementara  untuk tatanan ketahanan pangan yang diunggulkan adalah kebiasaan positif para ibu- ibu rumah tangga di Desa Wedani, Kec. Cerme.
Kebiasaan sehat dimaksud Dholam adalah program Dinas Kesehatan untuk para ibu ibu agar menyusui sendiri bayinya. Daripada mengganti dengan susu bubuk instan, lebih baik dan sehat menyusui sendiri bayinya (ASI). Untuk melancarkan air susu para ibu- ibu setempat setiap hari mengkonsumsi daun katuk.
“Ternyata daun katuk terbukti mampu melancarkan ASI. Terbukti  bayi- bayi di sana lebih sehat dan daya tahan tubuhya lebih imun. Ini terlihat dari data Posyandu yang menunjukan data bagus, baik tumbuh kembangnya maupun lebih rentan terhadap penyakit,” ujarnya.
Selain Desa Wedani, Kabag Humas Suyono menyebutkan, tatanan ketahanan pangan Dinas Kesehatan juga mengajukan Desa Gending Kec. Kebomas sebagai desa inovatif dan kreatif. “Di Desa Gending, warga setempat berhasil membuat inovasi kuliner, yaitu salut alias sayur dengan lauk ikan belut,” papar Suyono.
Sementara, penghargaan sebagai desa tangguh bencana kategori utama  karena kesiap tanggapan Pemkab Gresik terhadap bencana banjir maupun kekeringan yang terjadi selama ini. “Adanya sinergi dan kolaborasi antara pihak pemerintah, masyarakat terdampak serta jajaran relawan bencana yang ada di masyarakat, maka dampak bencana banjir maupun kekeringan dapat diminimalisir” ujar Kabag Humas Suyono.
Ditanmbahkan Suyono, sudah sejak lama Pemkab Gresik telah menetapkan 50 desa sebagai desa tangguh bencana. Atas kerjasama ini timbullah suatu upaya strategi didalam mensimulasikan tanggap darurat bencana kepada masyarakat. Sehingga, terjadi peningkatan kapasitas masyarakat di daerah rawan banjir dan kekeringan untuk saling berkoordinasi dalam menghadapi bencana banjir maupun kekeringan. [eri,adv]

Tags: