Bupati Ikfina: Kerja Cepat dan Cancut Taliwondo Tangani Banjir Tempuran

Tampak dalam foto Bupati didampingi Wabup. Dan segenap OPD. sedang Menyerahkan bantuan logistik kepada salah satu korban banjir Desa Tempuran.

Mojokerto. Bhirawa
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengajak seluruh aparat dan OPD terkait untuk kerja cepat dan cancut taliwondo, dalam menangani setiap permasalahan utamanya masalah bencanan banjir yang melanda Desa Tempuran Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto.

“Karena tidak ada yang bisa menangani masalah seperti ini sendiri. Semua pihak terkait harus sinergis, kerja cepat, dan cancut taliwondo (kerja dengan segenap kemampuan, tidak berpangku tangan dan kerjasama)”, terang Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, saat menyerahkan bantuan logistik bagi warga Desa Tempuran Sooko yang terdampak bencana hidrometeorologi berupa banjir. Rabu (3/3).

Lebih lanjut Bupati Ikfina menambahkan, bantuan ini merupakan perpanjangan masa darurat yang ditetapkan berlaku mulai 1 Januari-31 Maret 2021 untuk Dusun Tempuran dan Dusun Bekucuk.

Bantuan terdiri dari air bersih dalam 8 tandon berkapasitas 3.000 liter atau 24.000 liter sesuai kebutuhan, yang didistribusikan pada masyarakat tiap Senin, Rabu dan Jumat.hal ini untuk jangka pendek.

Sedangkan jangka panjang bantuan pengeboran air bawah tanah oleh Kementerian ESDM, sudah dilakukan sejak tahun 2020.selanjutnya akan ditindak lanjuti instalasi perpipaan ke rumah -rumah warga. karena sumber air Dusun Bekucuk berasa asin dan keruh.

Kali ini warga Desa Tempuran juga mendapat bantuan 604 paket sembako (mie instan, minyak goreng, gula pasir, kopi instan, teh, air minum kemasan), 3.000 kg beras dan 15 dus lauk pauk.

Selain logistik, Pemerintah Kabupaten Mojokerto juga memberi bantuan tanggap darurat perbaikan tanggul untuk beberapa desa terdampak. Antara lain 4.000 lembar karung glangsing dan 20 lembar gedek guling (Desa Sambiroto), 1.000 lembar karung glangsing (Desa Jampirogo), 3.000 lembar karung glangsing, 20 lembar gedek guling, beras 100 kg dan 3 dus lauk pauk (Desa Sooko), dan 1.500 lembar karung glangsing (Desa Ngingasrembyong).jelas Bupati.

Lebih jauh Ikfina menjelaskan jika selain bersinergi, juga mari kita tingkatan pembangunan di desa, dilaksanakan secara cepat demi terlaksananya desa tangguh. Mulai tangguh di bidang sosial, pendidikan anak dan tangguh secara global.

Untuk itu kepala desa untuk merencanakan dan melaksanakan pembangunan, pada wilayah masing-masing sesuai potensi.

“Ke depan Kita rumuskan agar proses perencanaan pembangunan desa, sudah punya platform yang jelas. Sehingga bisa tahu kapan akan dilaksanakan di tahun 2021, tahun 2022 dan seterusnya. Kita ingin mewujudkan desa tangguh dalam segala hal,” tambah Bupati Ikfina.

Sementara itu , Wakil Bupati Muhammad Albarraa pada kesempatan ini menekankan agar semua dapat dikomunikasikan dengan baik dan ada solusi atas sebuah problem. Mengingat bencana banjir tidak hanya berdampak pada lingkungan saja, melainkan juga dapat berdampak pada roda perekonomian masyarakat.

“Bencana banjir ini dampaknya cukup berat. Selain lingkungan, roda ekonomi juga terhambat. Saya ingin kita semua membangun komunikasi dalam mencari solusi terbaik,” tutur Gus Barra.

Kepala Pelaksana BPBD. M. Zaini menjelaskan, bahwa terdapat ada tiga fase dalam penanganan bencana. Yakni pra bencana, masa tanggap bencana dan pasca bencana.

Untuk penanganan kali ini Kabupaten Mojokerto berada pada fase masa tanggap bencana, karena belum dilakukan simulasi uji bencana. Namun banjir sudah datang. Untuk itu, selain memaksimalkan jalannya Destana (Desa Tanggap Bencana), kami telah menyiapkan inovasi Keluarga Tahan Bencana, Tempat Ibadah Tanggap Bencana, dan fasilitas umum berkonsep tanggap bencana. Jelas Zaini.(min)

Tags: