Mojokerto, Bhirawa
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mewanti -wanti kepada orang tua agar melakukan pola pengasuhan yang benar kepada anak-anaknya. Harapannya, ke depannya dapat tercipta jati diri generasi muda yang positif dan berkualitas. Untuk itu orang tua harus banyak belajar guna meningkatkan kualitas pengasuhan terhadap anak. Demikian antara lain poin penting disampaikan Bupati Ikfina saat melakukan kegiatan Parenting Education terhadap ratusan Wali murid di SMPN I Mojosari Kabipaten Mojokerto, Sabtu (16/9) siang.
Kegiatan yang digelar, secara bergilir dari sekolah satu ke sekolah lain pada jenjang SD hingga SMP sederajat ini telah menyasar para orang tua pelajar agar orang tua sadar dan intropeksi diri, apakah selama ini sudah memberikan pola pengasuhan yang baik dan benar pada anak – anaknya.
Lebih lanjut ditambahkan Bupati Ikfina Fahmawati , alasan utama diselenggarakan ‘Parenting Education’ ini ialah sebagai momen orang tua wali murid introspeksi diri apakah selama ini sudah memberikan pola asuh anak yang baik dan benar.
“Apakah kita ini selama ini sudah menjadi orang tua yang baik dan benar, itu sangat penting, karena anak-anak tidak pernah meminta kepada Allah SWT untuk memilih kepada siapa nanti dia akan diserahkan, orang tua mana dan ini sebagai suatu bentuk tanggung jawab kita karena anak-anak ini adalah suatu titipan,” ungkapnya.
Dan, setiap anak juga memiliki ciri khas atau sifat yang berbeda-beda. Maka, sebagai orang tua supaya dapat menerima segala kelebihan dan kekurangan dari anaknya masing-masing.”Anak berkulit kuning atau hitam, matanya sipit, hidungnya ada yang mancung atau kurang mancung, ya diterima saja itu sudah dari Allah SWT, yang digaris bawahi jangan sekali-kali membandingkan ini bahaya,” terangnya.
Ketika anak tumbuh menjadi remaja dan mulai mencari identitas serta pengakuan di mata teman sebayanya, para orang tua supaya mengasuh, menjaga dan melindungi anaknya di dunia nyata secara fisik maupun di dunia digital khususnya media sosial.
“Maka para orang tua juga harus mengarahkan anak untuk menemukan kelompok yang baik agar mereka menemukan jati diri yang positif,” ujarnya. Demikian juga ketika anak-anak kita ini punya masalah, ya sebaiknya orang tuanya yaitu ibunya dan ayahnya menjadi orang pertama yang harusnya menjadi tempat dia untuk diskusi.
“Kalau kemudian dia tidak mau bicara sama orang tuanya maka orang tua wajib introspeksi,” tuturnya berpesan. [min.why]