Bupati Jember Harapkan Ada Sinergitas Antara PDAM se-Korwil VII

Bupati Jember dr. Faida, MMR saat foto bersama dengan pengurus Perpamsi Korwil VII Jatim, Selasa (13/3)

Jember, Bhirawa
Bupati Jember dr. Faida meminta agar ada sinergitas antara Perusaan Daerah Air Minum di Korwil VII DPD Perpamsi Jawa Timur. Karena dengan adanya sinergitas, semua persoalan untamanya dalam penyediaan air bersih kepada masyarakat akan semakin terselesaikan.
“Sinergitas ini sangat penting, utamanya dalam hal penyediaan air bersih kepada masyarakat. Utamanya dalam mensosialisasikan air minum kemasalan produk lokal kepada masyarakat. Kita terus melakukan promosi sampai masyarakat merasa berdosa kalau tidak mengkonsumsi produk lokal. Jika perlu, kita tulis besar-besar, menggunakan produk lokal merupakan bagian dari bela negara,” ujar Bupati dr. Faida saat membuka Temu Direksi dan Sinergitas Peningkatan Korwil VII Perpamsi DPD Jatim di Jember, Selasa (13/3).
Dalam kesempatan itu, Bupati Faida berharap PDAM kedepan harus membuat lompatan untuk kepentigan masyarakat dan pembangunan secara kontinyu bagi daerah masing-masing. Jika hal ini dilakukan, akan semakin menambah Pendapatan Asli daerah (PAD) melalui produk-produk PDAM.
“Menjaga komitmen kepada pelanggan merupakan salah satu kunci. Di Jember sudah dipetakan air minum dalam kemasan, kalau bukan produk lokal kita tinggalkan. Kita kedepankan produk lokal, karena kita punya tanggung jawab terhadap perekonomian masyarakat. PDAM punya kesempatan untuk merubah nasib masing-masing daerah. Kalau ini dikelola dengan baik,saya akan kerasan tinggal di PDAM, karena akan berdampak pada peningkatan PAD,” tandas Faida dihadapan lima Direksi PDAM Korwil VII Jatim (Jember, Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso dan Lumajang).
Selain itu, Bupati Faida meminta adanya inovasi dan kreatifitas agar menimbulkan persaingan yang sehat antara masing-masing PDAM di Korwil VII ini. ” Persaingan itu bukan main opini di media massa, tapi kongkrit dari berbagai indikator. Oleh karena itu, sebagai seorang pimpinan harus banyak mengambil resiko, harus serius. Karena dengan keseriusan sekicil apapun akan berdampak besar, begitu pula sebaliknya,” pungkasnya.
Koordinator Wilayah (Korwil) VII Perpamsi DPD Jawa Timur Mulyadi mengaku tertarik dengan arahan Bupati Jember untuk segera menciptakan sinergitas antar perusahaan air minum diwilayah VII Jatim. Karena dengan adanya sinergitas, memberikan efek yang sangat luas.
“Ini bertujuan untuk saling memberi masukan, baik kekurangan maupun kelebihannya, serta ada inovasi baru untuk bersaing secara sehat, dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat tentang air bersih,” ujar Mulyadi yang juga menjabat sebagai Direksi PDAM Kab. Bondowoso.
Mulyadi mengaku tidak merasa kuatir dengan banyaknya competitor air minum dalam kemasan diluar produk dari PDAM. Karena kualitas dan sumber air yang dimiliki diwilayah masing-masing tidak kalah sehatnya dengan produk dari luar PDAM.
“Kami juga melakukan tes laboraturium, dan mendapat perijian dari BP POM dan ber Standar Nasional Indoensia (SNI). Ini menunjukkan bahwa kualitas produk air kemasaan PDAM (Hazora produk PDAM Jember dan Ijen Water Produk PDAM Bondowoso) sesuai dengan stadar dan layak untuk dikonsumsi. Kalau hasilnya dibawah stadar tidak akan mungkin BP POM memberikan ijinnya. Tinggal kita mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa produk air minum dalam kemasan dari PDAM sama dengan produk perusahaan lainnya ,” kilahnya.
Namun yang menjadi persoalan selama ini yang dihadapi oleh PDAM, persoalan tarif kepada masyarakat. Karena selama ini, biaya produksi dengan harga jualnya tidak seimbang. Sehingga baik penyediaan air bersih mapun penjualan air minum dalam kemasan masih disubsidi.
“PDAM di Korwil VII masih belum FCR (Fixed Cost Ratio), artinya biaya produksi dengan penjualan tidak seimbang dan masih disubsidi. Oleh karena itu, kedepan ada penyetaraan harga sesuai dengan Permendagri No.71 tahun 2016,” pungkasnya. [efi]

Tags: