Cegah DBD, Bupati Jombang Canangkan PSN

Pencanangan PSN yang dilakukan Bupati Nyono di Desa Plandi Jombang salah satunya dengan Fogging oleh petugas Kesehatan. [ramadlan/bhirawa]

Pencanangan PSN yang dilakukan Bupati Nyono di Desa Plandi Jombang salah satunya dengan Fogging oleh petugas Kesehatan. [ramadlan/bhirawa]

Jombang, Bhirawa
Bupati Jombang Nyono Suharli meminta masyarakat untuk giat dalam membasmi jentik dan pemberantasan sarang nyamuk untuk mencegah penyebaran Demam Berdarah (DBD). Kasus Demam berdarah pada awal tahun 2016 ini telah merenggut 4 korban meninggal.
“Pemberantasan sarang nyamuk dan jentik harus lebih maksimal lagi agar penyakit DBD bisa diminalisir,” kata Bupati Nyono Suharli di sela memantau jentik di rumah warga,” ujarnya usai pencanangan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), Kamis (21/1) di Desa Plandi Jombang.
Dikatakan, sejak Desember 2015 hingga Januari 2016 korban DBD terus berjatuhan. Untuk Januari saja, jumlah penyakit akibat gigitan nyamuk Aides Aigepty mencapai 115 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak empat orang dinyatakan meninggal dunia.
Selain menjalani perawatan di RSUD Jombang, mereka juga dirawat di sejumlah rumah sakit swasta.  “Untuk meminimalisir perkembangan DBD, makanya hari ini kita mencanangkan gerakan PSN secara serentak di 21 kecamatan dan 306 desa se-Kabupaten Jombang. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah penderita DBD saat ini lebih rendah,” tandas Bupati Nyono menambahkan.
Pencanangan PSN kemarin, Bupati didampingi Sekdakab Ita Triwibawati, serta jajaran SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah). Dengan berbekal senter, mereka memburu jentik di rumah warga. Selain kamar mandi, tempat minum burung, vas bunga, tidak luput dari pemeriksaan.
Terakhir, bupati menyalakan mesin foging untuk melakukan pengasapan di selokan dan rumah penduduk.” “Alhamdulillah di kamar mandi rumah ini, kita tidak menemukan jentik nyamuk, “kita minta dalam sehari tempat air sudah ada jentik nyamuknya. Pokoknya sesering mungkin, ” ujarnya usai melakukan pemeriksaan di rumah salah satu warga.
DB dan Isu Bom
Sementara itu, Bupati Madiun, Muhtarom, S.Sos menegaskan, biasanya pada awal musim penghujan seperti saat ini akan muncul penyakit deman berdarah (DB) dan juga diare. Apabila ada anggota keluarga yang mengalami gejala suhu badan tinggi ataupun diare yang dibarengi dengan muntah, hendaknya segera dibawa ke Puskesmas, Polindes atau ke Dokter untuk diperiksa dan memastikan penyakitnya. Apabila ternyata terserang demam berdarah/diare hendaknya segera diberikan perawatan yang baik karena bisa mengakibatkan meniggal dunia kalau terlambat memberikan pertolongan.
“Agar lingkungan sekitar kita tidak menjadi sarang nyamuk demam berdarah, hendaknya kepada seluruh masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan melaksanakan 3 M (Menguras, Menutup dan Mengubur). Dihimbau agar warga waspada kepada isu bom atau mencurigai akan kedatangan orang asing yang tidak kenal di tempat kita, hendaknya segera melapor ke petugas keamanan terdekat,” kata Bupati Muhtarom, pada. Bakti Sosial Terpadu (BST) di Desa. Morang Kecamatan Kare Kabupaten Madiun, Kamis (21/1).
Kesempatan itu, Bupati Muhtarom menginformasikan pula, beberapa waktu yang lalu telah terjadi ledakkan bom di Jakarta yang dilakukan oleh sekelompok orang yang tidak bertanggungjawab. “Agar daerah kita tidak kecolongan seperti di Jakarta, maka kita harus selalu waspada, apabila ada seseorang/sesuatu yang mencurigakan segeralah melapor ke petugas keamana untuk ditindaklanjuti. Dan kalau ada warga baru yang masuk ke wilayah kita, hendaknya ditanya identitasnya agar kita tahu statusnya,” kata Muhtarom menyarankan.
“Ya, kalau ada anggota keluarg kita  yang berprilaku aneh dan tidak biasanya, atau ada anggota keluarga kita yang menghilang tanpa dketahui keberadaannya hendaknya segera melapor ke petugas terdekat untuk segera di cari, jangan sampai ada aggota keluarga kita bergabung dengan kelompok tertentu yang bertentangan dengan idiologi bangsa dan Negara kita,” tegas Bupati Muhtarom. [rur]

Tags: