Bupati Jombang Imbau Warga Tak Panik Berlebihan Sikapi Corona

Bupati Jombang serta sejumlah pejabat tengah mempraktekkan cuci tangan bersih usai Rakor terkait Corona di Ruang Swagata, Pendopo Kabupaten Jombang, Jumat (06/03).(arif yulianto/bhirawa)

Jombang, Bhirawa
Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab mengimbau seluruh masyarakat Kabupaten Jombang agar tidak panik secara berlebihan menyikapi kabar tentang Virus Corona. Bupati Mundjidah Wahab menyatakan, di Provinsi Jawa Timur (Jatim) berdasarkan keterangan yang disampaikan Gubernur Jatim, kondisi Jatim aman dari Virus Corona.
Bupati menandaskan, kondusifitas Kabupaten Jombang harus tetap dijaga oleh semua pihak. Salah satu implementasinya yakni dengan dikumpulkannya sejumlah unsur pada Rakor tersebut.
Ditambahkan Bupati, pada acara tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang memberikan sosialisasi tentang Virus Corona, tanda-tandanya, langkah pencegahan, serta kesiapan dari pihak rumah sakit di Kabupaten Jombang.
“Alhamdulillah, walaupun tidak ada (Kasus Corona), tapi tetap kita jaga-jaga,” ujar Bupati Jombang usai Rakor.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang, Subandriyah menyatakan, hingga saat ini tidak ada warga Jombang yang ‘suspect’ Corona. Meski begitu, dia mengaku bahwa pihaknya tengah melakukan pemantauan terhadap 15 orang warga yang baru datang dari luar negeri dari jumlah total sebelumnya yang dilakukan pemantauan sebanyak 45 orang. Pemantauan ini dilakukan selama 14 hari mulai dari hari kedatangan mereka ke Indonesia.
Subandriyah menegaskan bahwa, kondisi warga yang tengah dalam pemantauan ini dalam kondisi baik dan tidak ada tanda-tanda mereka terinveksi Corona.
“Tidak batuk, juga tidak ada tanda-tanda Pneumonia,” kata dia.
Terkait tekhnis pemantauannya, lanjut Subandriyah, pihaknya melibatkan Puskesmas-Puskesmas di Kabupaten Jombang untuk memantau kondisi kesehatan mereka dan mengimbau mereka agar tidak terlalu banyak ‘mobile’, baik itu beraktifitas dalam bentuk silaturrahmi ataupun pergi ke mall-mall.
“Tetapi lebih banyak di rumah, sehingga meningkatkan kondisi tubuh mereka yang dari perjalanan dan meningkatkan daya tahan tubuh mereka dengan pola makan yang benar dan memantau melalui suhu tubuh, ada nggak peningkatan,” papar dia.
Mereka yang dipantau ini merupakan WNI (Warga Negara Indonesia) dan berprofesi sebagai pekerja. Sebelum sampai ke Indonesia, mereka tercatat melewati daerah perlintasan negara terjangkit Virus Corona seperti Malaysia, Singapura, Australia, dan Thailand.
“Kalau yang dari China memang ada Protap tersendiri, dari data yang kami dapat dari KKP memang tidak ada yang dari China, sehingga tidak kita lakukan seperti halnya SOP yang melalui daerah perlintasan saja,” terang Subandriyah.(rif)

Tags: