Bupati Jombang: Kita Segera Komunikasikan Ke Pemprov Jatim

Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab bersama Kepala Dinas PUPR Kabupaten Jombang serta beberapa pejabat lainnya saat meninjau lokasi Jembatan Kudu Banjar yang putus, Jumat (03/01/2020) kemarin. (arif yulianto/ bhirawa)

(Tinjau Jembatan Kudu Yang Putus)
Jombang, Bhirawa
Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Jombang, Miftakhul Ulum serta sejumlah pejabat lainnya melakukan peninjauan ke lokasi putusnya Jembatan Kudu Banjar, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang, Jumat (03/01/2020).
Di lokasi, Bupati Mundjidah Wahab mengatakan, Jembatan Kudu ini putus saat malam tahun baru 2020 kemarin karena terseret arus air serta ditambah banyaknya eceng gondok di sekiitar jembatan.
“Sehingga jembatan putus dan terbawa arus sampai ke dam,” kata Bupati.
Pasca putus, dikatakan Bupati, Dinas PUPR Kabupaten Jombang telah melakukan pembersihan terhadap eceng gondok yang ada di sekitar lokasi tersebut. Tentang rencana pembangunan jembatan yang putus, Bupati melanjutkan, pihaknya segera akan melalukan komunikasi ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim).
“Karena (kewenangan) Sungai Marmoyo ini ada di BBWS, di mana ini harus segera diperbaiki untuk kebutuhan masyarakat, untuk akses jalan, untuk anak-anak sekolah juga untuk masyarakat,” kata Bupati.
Pada kesempatan itu Bupati Mundjidah Wahab juga menghimbau kepada warga masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai yang juga dapat mengakibatkan penyumbatan berujung meluapnya air sungai.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Jombang Miftakhul Ulum menambahkan, begitu mendapatkan kabar putusnya jembatan di Kudu ini, Selasa malam (31/12/2019) yang lalu, pihaknya langsung mslakukan pengecekan ke lokasi
“Sampi di lokasi, jembatan sudah putus dan mulai terhanyut ke hilir, badan jembatan yg hanyut akhirnya nyangkut di Dam Mernung, Desa Sumbernongko. Jembatan yang nyangkut ditambah banyaknya gulma enceng gondok sebabkan tersumbatnya aliran di pintu Dam Mernung hal ini kemudian menyebabkan naiknya muka air di hulu yang mengkhawatirkan terjadinya banjir,” papar Ulum kepada media ini, Sabtu (04/01/2020).
Ulum menambahkan, berkat kerjasama dari semua warga dan Dinas PUPR Kabupaten Jombang, akhirnya pintu air bisa dibuka paksa sehingga potensi banjir di hulu Dam Mernung bisa dihindari karena Dam Mernung mulai mengalir. Kondisi berikutnya yang mengkhawatirkan lanjut Ulum yakni, Jembatan di Desa Kedungbogo yg berada di hilir dam Mernung, sehingga pada malam 31 Januari 2019 itu pihaknya bergeser untuk memastikan keamanan Jembatan Kedungbogo.
” (tanggal) 1 Januari PUPR lagsung kerahkan 2 unit alat berat sekaligus, yang satu membersihkan gulma enceng gondok di Jembatan Kedungbogo, yang satu lagi di Dam Mernung. Pada Hari itu pembersihan enceng gondok di 2 titik lokasi sudah berhasil, tinggal hari berikutnya adalah pengangkatan badan jembatan yg hanyut di Dam Mernung,” papar Ulum.
Dia melanjutkan, pada tanggal 2 Januari 2020, pihaknya berkonsentrasi mengangkat badan jembatan, namun setelah dicoba beberapa kali masih belum membuahkan hasil karena beberapa kali kabel selingnya putus meski diganti kabel seling yang berukuran besar.
“Akhirnya hari berikutnya badan jembatan baru bisa ditarik keatas dengan menggunakan 2 alat berat sekaligus. Itupun dengan cara hancurkan badan jembatan di tepi sungai baru di angkat keatas,” pungkasnya.(rif)

Tags: