Bupati Jombang Pantau Banjir dan Layanan Dapur Umum

Bupati Jombang saat melakukan pemantauan banjir di Dusun Brangkal, Desa Brangkal, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabuapaten Jombang, Selasa (03/03). [arif yulianto/ bhirawa].

Jombang, Bhirawa
Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab melakukan pemantauan langsung ke lokasi banjir yang terjadi di Desa Brangkal, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Selasa (03/03).
Di lokasi ini, Bupati Jombang juga melakukan pengecekan ke dapur umum yang digunakan untuk memasak makanan untuk para korban banjir. Dapur umum itu berada di Kantor Desa Brangkal, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang.
Bupati Mundjidah Wahab memastikan, dapur umum ini akan tetap memberikan pelayanan kepada para korban banjir hingga banjir benar-benar surut. Dapur umum ini menurut Bupati, telah memberikan bantuan makanan dan air bersih tiga kali sehari kepada para korban banjir.
“Sementara ini karena mereka tidak bisa untuk memasak, jadi kita bantu untuk dapur umum. Ya sampai (banjir) surut, sampai mereka (warga terdampak) bisa masak lagi,” ujar Bupati Jombang di lokasi.
Banjir yang terjadi di Desa Brangkal dan Desa Pucangsimo yang terjadi beberapa hari lalu itu merupakan dampak dari jebolnya tanggul Kali Avoer yang melintasi kawasan tersebut. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang, sejumlah 330 warga Desa Brangkal dan 664 warga Desa Pucangsimo terdampak banjir kali ini.
Atas banjir yang terjadi karena jebolnya tanggul ini, Bupati menjelaskan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang bersama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas melakukan upaya sementara agar tanggul tersebut bisa tertutup.
“Maka diisi (ditutup) pasir yang dibungkus glangsing untuk sementara, kemudian selanjutnya, nanti bersama-sama dengan BBWS untuk bagaimana tanggul ini bisa dibangun kembali,” tambah Bupati Jombang.
Sementara itu menurut warga setempat bernama Wahib (58), banjir mulai terjadi pada Sabtu malam (29/02) kemarin sekitar pukul 23.00 WIB akibat jebolnya tanggul sungai hingga sekitar 20 meter.
Selain mendirikan dapur umum untuk para korban banjir, Pemkab Jombang diketahui juga membuka sejumlah Posko Pelayanan Kesehatan di desa setempat untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga terdampak banjir. Di Posko tersebut, tampak petugas medis tengah memberikan layanan kesehatan kepada warga terdampak banjir yang datang untuk berobat.
Menurut Ratna, Petugas Puskesmas Bandar Kedungmulyo, Jombang di salah satu Posko Pelayanan Kesehatan menjelaskan, pihaknya mencatat ratusan warga terdampak banjir menderita sejumlah penyakit. Dari sejumlah 206 pasien yang tercatat, 174 orang tercatat menderita gatal-gatal, 44 orang menderita batuk pilek, tujuh orang menderita sakit lambung, enam orang menderita diare, lima orang menderita demam, dan 10 orang tercatat menderita penyakit yang lain.(rif)

Tags: