Bupati Jombang Sebut Jembatan Ploso Baru Bakal Dibangun Tahun Ini

Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab saat membuka acara Kick Off Penyelenggaraan Diklat 3-In-1 Berbasis Kompetensi di Pendopo Kabupaten Jombang, Selasa (28/01/2020). [arif yulianto/ bhirawa].

Jombang, Bhirawa
Jembatan Ploso Baru sebagai fasilitas penting untuk keberhasilan industrialisasi utara Brantas di Kabupaten Jombang dipastikan bakal dibangun pada tahun ini. Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab menyebutkan hal tersebut dalam salah satu sambutannya saat membuka acara Kick Off Penyelenggaraan Diklat 3-In-1 Berbasis Kompetensi di Pendopo Kabupaten Jombang, Selasa siang (28/01/2020). Diklat 3-In-1 ini diikuti oleh sekitar 300 calon tenaga kerja baru. Setelah selesai Diklat, mereka akan menerima piagam dan langsung bisa bekerja di industri yang telah ditentukan.
Hadir pada acara itu, Kapusdiklat Industri, Kementrian Perindustrian Republik Indonesia (RI) Jonni Afrizon, dan Kepala Balai Diklat Industri Yogyakarta, Kementrian Perindustrian RI, Tevy Dwi Kurniaty, serta Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang, Purwanto, dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jombang, Ahmad Jazuli.
Bupati Mundjidah Wahab mengungkapkan, kawasan utara Brantas sudah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) sebagai kawasan industri.
“Yang selama ini masih terkendala dengan Jembatan Ploso. Alhamdulillah dengan Jembatan Ploso yang berproses, karena jembatan ini harus ada tiga komponen, pembebasan (tanah) sebelah utara kewenangan provinsi, sebelah selatan adalah Pemkab Jombang, dan pembangunan jembatannya adalah pemerintah pusat,” papar Bupati Mundjidah Wahab.
Bupati menambahkan, kewajiban Pemkab Jombang untuk pembebasan tanah di selatan Brantas sudah selesai pada tahun 2018 yang lalu. Kemudian Pemprov Jatim lanjut Bupati, juga sudah menyelesaikan kewajibannya untuk pembebasan tanah di utara Brantas.
“Insya Alloh 2020 Jembatan Ploso akan dibangun,” tandas Bupati Mundjidah Wahab.
Sementara itu, Kepala Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta, Tevy Dwi Kurniaty menjelaskan, terkait diklat atau pelatihan yang diberikan kepada 300 orang yang dibuka oleh Bupati Jombang kali ini, sesuai dengan spesialis kelembagaannya.
“Kami ada 7 BDI, dengan spesialis masing-masing. Jadi ini kebetulan kami berikan pelatihan untuk industri alas kaki, sama industri furniture. Nah ini merupakan spesialis kami Balai Diklat Industri untuk meningkatkan kompetensi untuk SDM-SDm industri alas kaki dan furniture itu,” ujar Tety saat diwawancarai usai pembukaan diklat.
Tentang rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombanh yang akan membuka kawasan industri di utara Brantas yang ditargetkan akan mampu menyerap 60 ribu tenaga kerja baru, pihaknya siap mendukung langkah Pemkab Jombang tersebut pada sisi peningkatan skill calon tenaga kerja baru jika memang nantinya peran kelembagannya diperlukan oleh Pemkab Jombang.
“Nah bila nanti masih dibutuhkan lagi, di industri (utara Brantas) tersebut, kami akan fasilitasi lagi. Berapa kebutuhan industri yang memerlukan SDM-SDM tersebut,” pungkasnya.(rif)

Tags: