Bupati Jombang Tinjau Sentra Terminal Agribisnis di Kecamatan Ngoro

Bupati Mundjidah Wahab saat meninjau Sentra Terminal Agribisnis di Ngoro, Jombang, Jumat pagi (24/07).

Jombang, Bhirawa
Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab di dampingi Asisten 3 Setdakab Jombang dan beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) meninjau lokasi Sentra Terminal Agribisnis, di Kecamatan Ngoro, Jumat pagi (24/07).

Bupati Mundjidah Wahab menyampaikan ucapan terima kasih dan mengapresiasi keberadaan Sentra Terminal Agribisnis di kecamatan Ngoro.

“Ini sangat bagus untuk meningkatkan taraf ekonomi para petani di wilayah Kecamatan Ngoro,” kata Bupati Jombang.

Bupati berharap nantinya Sentra Terminal Agribisnis ini tidak hanya melayani petani asal Ngoro saja namun juga membeli hasil pertanian dari petani di seluruh kabupaten Jombang.

“Saya berharap keberadaan Sentra Terminal Agribisnis ini nantinya bisa berkembang semakin besar. Bukan saja memberi hasil pertanian dari Ngoro namun hasil pertanian dari kecamatan lain juga bisa dijual disini. Selain itu nanti empon-empon pun bisa juga diperjualbelikan di sini,” tambahnya.

Keberlangsungan jual beli sayur mayur di eks terminal Ngoro ini sudah berjalan kurang lebih dua minggu. Asosiasi Komunitas Petani Kecamatan Ngoro sudah mampu mendistribusikan sayur ke daerah lain seperti Mojokerto, Sidoarjo dan Surabaya.

Untuk meningkatkan kesejahteraan petani di kecamatan Ngoro dan sekitarnya, Asosiasi Komunitas Petani Kecamatan Ngoro membentuk Sentra Terminal Agribisnis di eks terminal Ngoro.

Jika selama ini para petani holtikultura dalam menjual hasil sayurnya kepada tengkulak dengan cara dihutang terlebih dahulu, maka dengan adanya Sentra Terminal Agribisnis, para petani langsung mendapatkan uang secara tunai. Hal ini tentu menguntungkan petani karena mereka bisa mendapatkan uang ‘cash’ untuk keperluan sehari hari. Selain itu harga jual yang diperoleh petani sesuai dengan harga pasar.

“Dengan adanya Sentra Terminal Agribisnis ini petani sangat diuntungkan sekali. Karena selain para pembeli akan membayar dengan uang ‘cash’, mereka juga terhindar dari kerugian. Karena selama ini harga yang ditetapkan oleh tengkulak dibawah harga pasar,” pungkas Ketua Asosiasi Komunitas Petani Kecamatan Ngoro, Budi Astuti.(rif)

Tags: