Bupati Kaget, Fardah Daftar Kadis Satpol PP

Fardah Diemailmu Ki

Fardah Diemailmu Ki

Gresik, Bhirawa
Seleksi terbuka jabatan eselon II di jajaran Pemkab Gresik, Kamis (24/11) hari ini ditutup. Setidaknya, terdapat sekitar 20 pejabat ikut mendaftar. Menariknya Malahatul Fardah, Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian juga ikut mendaftar sebagai Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Hari ini Fardah akan menyerahkan berkas lamaran ke panitia seleksi (Pansel)
Tak hanya koleganya yang dibuat tidak percaya, Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto bahkan juga sempat kaget dan tak percaya. Betapa tidak, perempuan yang tiap hari selalu tak pernah lepas dari jilbab ini tiba-tiba memilih ikut mendaftar sebagai Kadis Satpol PP, sebuah jabatan yang penuh resiko dan tantangan.
Menurut Fardah, niatnya ikut melamar sebagai Kadis Satpol PP itu sudah bulat. Bahkan, banyak teman-temannya yang ikut mendukung. Termasuk semua Asisten juga mendukung saya sepenuh hati. Tapi ini juga hasil salat istiqaroh.
Alasan mantan Kepala Bagian Oraganisasi Tata Laksana (Ortala) Pemkab Gresik ini memilih Satpol PP sebagai kursi incarannya, semata karena panggilan hati nurani. Sebagai perempuan, hatinya tak tega ketika melihat ada kekerasan di depan matanya, termasuk cara-cara penertiban yang dilakukan anarkhis, baik itu terhadap PKL (Pedagang Kali Lima) dan tukang becak.
Selain itu, melihat semakin menjamurnya warung remang-remang di Gresik, hatinya juga turut sedih. Apalagi ia juga sebagai wanita. ”Terus terang saya benar-benar tak tega melihat perempuan sebagai penjaga warung remang-remang. Apalagi brand merk Gresik sendiri dikenal sebagai kota Santri,” tuturnya.
Dengan modal sebagai seorang sosialog dan psykolog, sebagaimana jurusan kuliah yang dipilihnya waktu itu, Fardah sangat optimis bisa membawa banyak perubahan di tubuh Satpol PP, lembaga yang baru terbentuk itu. Bersama prajurit yang dipimpinya, Fadrah berjanji akan selalu mengedepankan cara -cara humanis dalam melakukan setiap penertiban. Sebagai orang yang lama pernah menjabat sebagai Kabag Ortala, baginya tidak sulit untuk membuat aturan dan protap untuk mengatasi PKL di Gresik.
Diakui Fadrah, secara fisik tugas Satpol PP itu memang cukup berat. Apalagi harus bersentuhan lansung dengan masyarakat. Tapi, itu semua akan menjadi ringan kalau dikerjakan bersama. ”Sebagai pimpinan, khan tidak harus tiap malam turun ke lapangan. Bisa juga didelegasikan ke anak buah,” tegasnya.
Sekedar diketahui, Pemkab Gresik saat ini telah mebuka lelang jabatan eselon II untuk menduduki sebagai kepala dinas baru, yaitu Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Dinas Perumahan dan Pemukiman, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Pemuda dan Olahraga dan Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Salah satu syaratnya usia maksimal 58 tahun dan pernah menduduki eselon III dua kali ditempat berbeda. [eri]

Tags: