Bupati Kediri Apresiasi Peraih Medali Emas OPSI SMP 2018

Bupati Kediri Hj Haryanti Sutrisno Memberikan Apresiasi Pada Siswa Peraih Juara Dalam OPSI 2018.

Kab Kediri, Bhirawa
Bupati Kediri Hj Haryanti Sutrisno menyambut bangga atas prestasi yang ditorehkan siswa-siswi SMPN 3 Pare Kabupaten Kediri dalam Olimpiade Penelitian Siswa Nasional (OPSI) SMP 2018 di Kota Surabaya pada tanggal 22-26 Juli 2018. Dengan Judul penelitian yang diambil oleh para siswa tersebut adalah ‘Pembentukan Karakter Remaja di Kawasan Lingkungan eks-Lokalisasi ketiga siswa ini berhasil meraih medali emas dalam olimpiade itu.
Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno mengundang ketiga pelajar tersebut di ruang kerja Bupati (30/7). Bersama dengan orang tua masing-masing, juga didampingi oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kab. Kediri, Kepala SMPN 3 Pare, dan guru pembina.
Dengan wajah penuh kebanggaan atas prestasi yang diukir oleh tiga siswa SMPN 3 Pare yakni Merdiasari Iraningrum, Rulis Adelia Munica Putri, dan Mochamad Zidan Daidang,Bupati Kediri bertanya kepada masing-masing siswa. “Bagaimana proses sampai bisa mendapat juara?,” tanya Ibu Bupati.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Kediri mengapresiasi prestasi yang diperoleh dengan memberikan beberapa hadiah dan beasiswa bagi mereka agar mampu memotivasi untuk terus berkarya.
“Semoga hadiah ini berguna bagi kalian, jadi manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya dan raihlah cita-cita kalian setinggi mungkin”, pesan Bupati Kediri
Sementara itu mendengar pertanyaan Bupati Haryanti, pertanyyan itu langsung dijawab penuh semangat oleh Della panggilan dari Rulis Adelia Munica Putri, bahwa karya ilmiah ini terbentuk dari kehidupan nyata di eks-lokalisasi Sumberwungu Gedangsewu Pare. Dimana para pemudanya banyak sekali yang sudah terjerumus ke hal-hal negatif yang merusak masa depannya sendiri.
“Kebetulan rumah saya berdekatan dengan lokasi tersebut jadi setiap hari saya melihat orang mabuk-mabukan, remaja putus sekolah, hamil di luar nikah dan narkoba. Berawal dari kesulitan untuk belajar karena terganggu oleh suara musik yang cukup keras dari room karaoke, akhirnya mereka berkesempatan belajar bersama gratis di bawah bimbingan Laskar Pengajar dari Kampung Inggris,” ungkapnya.
Dengan pengalaman inilah yang menginspirasi siswa-siswi ini mengikuti olimpiade tingkat nasional ini. Butuh waktu satu bulan untuk menyusun karya tulis tersebut. “Kami melakukam observasi di lingkungan tempat tinggal kami,” jelasnya.
Lebih lanjut , saat presentasi di hadapan para juri, ” Kami bertiga tak kuasa menahan tangis dan membuat juri pun juga ikut menangis. Tujuan karya ilmiah ini adalah agar bisa memperbaiki kehidupan sosial di lingkungan tersebut dan mereka bisa bekerja secara halal serta punya niat meraih cita-cita yang lebih tinggi,” terangnya. [van.adv]

Tags: