Bupati – Kepala Depag Banyuwangi Dilaporkan ke Bawaslu Jatim

BAWASLU-JatimSurabaya, Bhirawa
Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa Kabupaten Banyuwangi dan Provinsi Jatim melaporkan Bupati dan Kepala Depag Banyuwangi ke Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kab setempat. Pasalnya pemberian dana insentif untuk guru ngaji TPQ se Banyuwangi diduga dipolitisasi untuk mendukung pasangan nomor urut 2, Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
“Setelah ada laporan ini, kami berharap Panwas segera bertindak tegas terhadap pelanggaran tersebut,” kata Hendro T. Subiyantoro, Koordinator Media Center Prabowo Hatta Jatim, ketika melaporkan di kantor Bawaslu Jatim, Senin (7/7).
Dijelaskan, pemberian dana insentif untuk guru ngaji TPQ se Banyuwangi diduga dipolitisasi untuk mendukung pasangan nomor urut 2, Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Modusnya dengan menyelipkan gambar, stiker dan kartu pintar yang ada gambar pasangan nomor urut 2 di amplop yang diterima guru ngaji.
Tim Prabowo Hatta Jatim mengantongi alat bukti dan saksi yang kini sudah diserahkan kepada pihak Bawaslu Jatim dan Banyuwangi. Temuan pertama di Desa Kejoyo dan labanasem Kecamatan Kabat Kab Banyuwangi.
Sejumlah guru ngaji di desa tersebut, ketika menerima dana insentif. Selain diarahkan untuk memilih pasangan nomor urut 2, di dalam amplop selain berisi uang insentif juga ada gambar pasangan Capres nomor urut 2. “Alat bukti dan saksi sdh ada di tangan, sehingga tdk ada alasan bagi panwas untuk tidak bertindak cepat,” tandasnya.
Tim prabowo hatta juga mensinyalir di beberapa kabupaten lain di Jatim, juga terjadi kecurangan. Berdasarkan laporan tim Prabowo-Hatta di lapangan, di Jember ada yang membagikan paket sembako. Di Nganjuk dan Jombang sejumlah warga mengaku menerima uang senilai 300 ribu per KK.
“Kami menghimbau semua tim di seluruh Jawa Timur agar waspada. Jika menjumpai kecurangan atau kejahatan Pemilu, segera melaporkan kepada yang berwenang,” tuturnya. [cty]

Tags: