Bupati Lamongan Dukung Kartu Tani Bersubsidi Pupuk

Bupati Fadeli Ikut Serta mendistribusikan Kartu Tani di Pendopo Kecamatan Sugio. [Suprayitno/bhirawa]

Lamongan, Bhirawa
Bupati Lamongan Fadeli mendukung penuh kebijakan pemerintah pusat yang menerbitkan Kartu Tani, sehingga subsidi pupuk bisa tepat sasaran. Namun dia juga menagih kepada produsen pupuk agar bisa menjaga ketersediaan produknya bagi petani.
“Kartu Tani ini program yang luar biasa, sehingga subsidi pupuk bisa tepat sasaran, hanya bisa diterimakan petani. Namun ada yang lebih penting lagi, semoga nanti pupuk ini juga bisa tepat waktu dan harga,” ujarnya saat distribusi Kartu Tani di Pendopo Kecamatan Sugio, Kamis (7/9).
Jangan sampai, lanjut dia, saat petani butuh, pupuknya tidak tersedia. Karena dari kebutuhan pupuk sebesar 90 ribu ton, berdasarkan Rencana Definitif kebutuhan Kelompok (RDKK), yang didapat Lamongan 50 ribu ton saja.
Dia menyebutkan kondisi petani yang masih banyak berstatus petani gurem, memiliki lahan garakan kurang dari 0,5 hektare, harus bisa mendapat manfaat dari kehadiran Kartu Tani. “Mereka ini yang harus kita pikirkan kesejahteraannya. Produksi memang harus kita kejar untuk ditingkatkan, namun di sisi off farm juga harus dipikirkan,” katanya menambahkan.
Dia menyebutkan akan melakukan segala upaya, agar petani bisa menikmati harga yang layak ketika produksi tinggi. Selian itu harus dilakukan upaya memberi nilai tambah pada produksi pertanian, untuk meningkatkan harga jualnya, sehingga bisa memberi kesejahteraan bagi petani.
Kartu Tani di Lamongan ini penerbitannya bekerjasama dengan lembaga perbankan nasional. Kartu ini ditargetkan untuk diberikan kepada 121.335 orang petani. Hingga akhir Agustus, data yang sudah diolah bersama lembaga perbankan ini mencapai 64.825 petani di 121 desa. Sementara sisanya sebanyak 56.150 data petani akan dituntaskan di akhir September.
Untuk mengakses fasilitas kartu ini, sudah ada 259 kios pengecer pupuk yang menjadi mitra. Kartu Tani ini selin untuk mengatur pemberian subdisi, juga nantinya untuk penyaluran kredit di bidang usaha pertanian serta sebagai database sektor pertanian.
Sementara itu Dinas Pertanian Pangan dan Holtikultura dan Perkebunan Lamongan secara resmi sudah meminta penambahan alokasi pupuk. Itu terutama untuk mengantisipasi peningkatan luasan lahan tanam, mendukung Program Upaya Khusus (Upsus) Swasembada dan Usaha Tani Padi Jagung Kedelai (Pajale) serta Holtikultura.
Luas tanam di Lamongan tahun ini naik 5 persen dari 153.733 hektare menjadi 160.633 hektare. Sementara realisasi tanamnya sudah mencapai 140.331 hektare atau baru 87,36 persen. “Sehingga masih terdapat 12,64 persen lahan lagi yang harus dikawal kecukupan pupuknya, ” ujar Plt Kadinas Pertanian Pangan dan Holtikultura dan Perkebunan Rudjito melalui Kabag Humas dan Protokol Agus Hendrawan.
Lamongan tahun ini mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 146.152 ton. Dengan rincian 55.945 ton UREA, 15.615 ton SP-36, 17.713 ton ZA, 35.354 ton NPK, dan 21.525 ton Organik.
Sementara secara keseluruhan, sisa alokasi pupuk yang ada sampai dengan bulan Juli 2017 untuk UREA tinggal 20.042,65 ton, SP-36 4.194,60 ton, ZA 6.141,50 ton, NPK 8.431,65 ton dan Organik tersisa 9.680,66 ton.
Oleh karena itu Dinas Ketahanan Pangan Holtikultura dan Perkebunan mengajukan usulan penambahan pupuk bersubsidi ke Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Propinsi Jawa Timur sebanyak 40.370 ton. Dengan rincian 11.175 ton UREA, 5.931 ZA, 6.505 ton SP-36, 12.511 ton NPK, dan 4.248 ton Organik. [yit]

Tags: