Bupati Lamongan Pantau Banjir Aliran Sungai Bengawan Solo

Bupati Fadeli, Kapolres Lamongan AKBP Miko Indrayana dan Dandim 0812 Lamongan Letkol Sidik Wiyono saat turun langsung melakukan meninjau banjir yang terjadi di Kabupaten Lamongan. [Alimun Hakim/Bhirawa]

Pemkab Lamongan, Bhirawa
Bupati Fadeli didampingi Kapolres Lamongan AKBP Miko Indrayana dan Dandim 0812 Lamongan Letkol Sidik Wiyono turun langsung melakukan inspeksi mendadak persoalan banjir yang terjadi di Kabupaten Lamongan.

Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo menjadi fokus utama yang terus dipantau jajaran Forkopimda Lamongan.Sebab persoalan banjir tahunan di Kab.Lamongan merupakan persoalan bersama dengan kota tetangga Gresik dan Bojonegoro.

Untuk itulah diperlukan duduk bersama antara pemerintah pusat, provinsi dan daerah agar se-visi dalam upaya penanganan banjirdi daerah aliran sungai bengawan solo.

“Curah hujan yang tinggi membuat volume air bengawan solo naik dan kita masih terkendala soal bagaimana upaya membuang airnya.Sebab, kami tidak bisa membuang secara langsung.Namun kami bersyukur beberapa tahun terahir ini genangan air banjir surutnya tidak lama,” ujar Fadeli di lokasi pintu air Sluis Kuro,Kecamatan Glagah, Senin (11/1).

Dengan intensitas hujan yang tinggi yang menyebabkan banjir, Bupati Fadeli berharap surutnya tidak terlalu lama. “Terima kasih kepada masyarakat yang sudah ikut kerja bakti, gotong royong membersihkan enceng gondok demi aliran sungai agar tetap lancar,” ungkapnya.

“Saya juga minta masyarakat mampu memahami situasi yang seperti ini, mudah-mudahan tidak lama dan para petani perikanan bisa pulih lagi,” harapnya.

Forkopimda memastikan akan terus mengkroscek pembuangan air di titik-titik Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo. “Kita terus cek pembuangan air di titik-titik daerah aliran sungai bengawan solo. Di Laren juga saya minta dan saya berkoordinasi langsung dengan pemerintah pusat supaya pembangunanya di percepat dan diperbesar pembuangan ke lautnya,” tandas Fadeli.

Pemkab Lamongan sendiri, sejauh ini sudah melakukan berbagai upaya untuk meminalisir dengan melakukan pengerukan,normalisasi air. Selain itu,dalam mengurangi debit air, Pemkab mengoperasionalkan sejumlah pompa-pompa di beberapa pintu air yang ada di wilayah Lamongan.

Dalam sidak banjir tersebut, Bupati Lamongan bersama jajaran Forkopimda, sekaligus juga memberikan bantuan pada warga yang terdampak banjir.

Usai lakukan peninjauan, Bupati Fadeli meneruskan perjalanan mengunjungi warga terdampak banjir di Desa Putatbangah Kecamatan Karangbinangun.

Kepada masyarakat terdampak Fadeli berpesan untuk tetap menjaga kesehatan dan mentaati protokol kesehatan. “Mari tetap menjaga kesehatan. Di situasi Covid ini kesehatan terus di jaga, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan menggunakan sabun/hand sanitizer dan yang lebih penting lagi atine seneng (hatinya senang),” tuturnya.

Dalam kunjungan tersebut,Pemkab menyalurkan sebanyak 300 paket sembako kepada warga kurang mampu terdampak banjir. Hal senada juga disampaikan Wakil Rakyat Lamongan,Anshori, Menurut Anshori Anggota DPRD Partai Gerindra, dan juga turut memantau kondisi banjir di bengawan jero.

“Ada tiga penyebabnya yaitu curah hujan tinggi, pendangkalan sungai bengawan jero, dan penuhnya enceng gondok di sungai bengawan jero.Akibatnya banjir di bengawan jero ini mengakibatkan puluhan lembaga pendidikan kebanjiran, ribuan rumah kebanjiran dan ribuan hektar tambak kebanjiran,dan infrastruk jalan mengalami kerusakan yang mengakibatkan kerugian puluhan milyar,” terangnya.

Ketika menyapa masyarakat korban banjir, Anshori wakil ketua DPC Gerindra Lamongan mengaku banyak dapat masukan dan keluhan warga bengawan jero.

“Mudah-mudahan Pemkab Lamongan, Pemprov dan Pusat mampu berkoordinasi dan duduk bareng untuk merumuskan dan menentukan kebijakan untuk menuntaskan banjir tahunan yang terjadi di Lamongan,” terangnya.

Anshori melanjutkan, Masyarakat juga berharap ke depan pemerintah bisa memberikan bantuan benih bagi petambak yang gagal panen akibat kebanjiran. Kemudian soal pos kesehatan, sebab pos kesehatan ini penting agar masyarakat yang sakit akibat banjir bisa segera mendapatkan pelayanan kesehatan, terlebih disituasi pandemi Covid-19 ini,” imbuhnya Sekretaris komisi B DPRD Lamongan ini.

Sementara itu, menurut data BPBD Kabupaten Lamongan curah hujan yang cukup tinggi beberapa hari terakhir mengakibatkan debit air di Bengawan Solo dan Bengawan Jero meluap dan menggenangi rumah warga hingga jalanan.
.
Terdapat 1.307 rumah tergenang di sembilan desa di Kecamatan Karangbinangun, sedangkan di Kecamatan Glagah terdapat delapan desa dengan 480 rumah yang tergenang banjir.

Sementara itu di Kecamatan Kalitengah ada delapan desa dengan 419 rumah tergenang banjir serta 283 rumah juga tergenang banjir di empat desa di Kecamatan Deket. [aha.yit]

Tags: