Bupati Madiun Dihadapan Tim Provinsi Jatim, Paparkan Kompetisi Inovasi Layanan Publik

Bupati Madiun H. Ahmad Dawami (tengah) melakukaan paparan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) dihadapan tim penilai dari Provinsi Jatim, di dampingi Ketua TP PKK Pentalianawati Ahmad dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab Madiun, Edi Bin Tarjo di pendopo Muda Graha, Selasa (4/10).[sudarno/bhirawa]

Pemkab Madiun, Bhirawa
Bupati Madiun H. Ahmad Dawami melakukaan paparan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) dihadapan tim penilai dari Provinsi Jatim, di dampingi Ketua TP PKK Pentalianawati Ahmad dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Madiun, Edi Bin Tarjo di pendopo Muda Graha, Selasa (4/10).

Melalui Dinas lingkungan hidup (DLH) Pemkab Madiun membuat sebuah inovasi pelayanan publik berupa ‘merambah emas’ (merubah sampah menjadi emas), inovasi ini dimaksud mengangkat sampah menjadi emas, melalui bank sampah. Inovasi ini bekerjasama dengan beberapa OPD dan juga TP PKK sebagai pengendali serta PT Penggadaian area Madiun.

Sampah merupakan permasalahan yang dapat mengakibatkan sebuah bencana, namun perlu adanya kemandirian agar sampah bisa dipilah dengan baik dan benar sehingga dapat menjadikan manfaat luar biasa bagi kita semua. Maka dalam hal ini pemkab madiun melalui DLH membuat sebuah bank sampah agar masyarakat lebih tertarik memilah sampah dan hasilnya dapat ditukar berupa tabungan emas.

“Sampah bila dipilah dengan benar memiliki manfaat luar biasa, hal ini pemkab madiun melalui DLH bekerjasama dengan PT penggadaian area madiun dan pengelola sampah membentuk bank sampah di setiap desa yang di kawal TP PKK Kabupaten Madiun, yang hasilnya dapat berupa tabungan dan juga emas,” ungkapnya kaji mbing saat memberikan penjelasan kepada tim penilai.

Pada awal inovasi ‘Merambah Emas’ hanya 1 (satu) desa yang melaksanakan dengan jumlah nasabah 26 orang tahun 2021, Sedangkan tahun 2022 yang mlaksanakan 26 Desa dengan jumlah 276 orang. Pada kesempatam Bupati menunjukan buku tabungan dan emas 3,5 gram, dengan ‘merambah emas’. Beliau mengajak masyarakat dapat mandiri dalam pengelolaan sampah mereka. Dengan ‘merambah emas’ ini sekaligus dapat menyelesaikan permasalahan sampah di Kabupaten Madiun.

“Dalam hal ini, semuanya memiliki tanggung jawab diperihal sampah, baik itu sampah rumah tangga maupun pribadi, maka dari itu kelola sampah dengan kemandirian, kerjakan dengan baik, ini yang sudah baik bisa berubah menjadi emas,” kata Bupati.[dar.ca]

Tags: