Bupati Madiun Launching Gerakan Ketahanan Pangan di WMC NU Wonoasri

Bupati Madiun, H Ahmad Dawami disaksikan Pengasuh Ponpes Al Basmallah, KH Abdul Khodir, para Ketua MWC NU se-Karesidenan Madiun, dan Muspica Wonoasri, melanunching gerakan ketahanan pangan, Rabu (8/7), dilanjutkan peninjauan basar. [sudarno/bhirawa]

Kabupaten Madiun, Bhirawa
Di tengah pandemi Covid 19 ini, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (WMC NU) Wonoasri Madiun melakukan antisipasi, yaitu Melaunching Gerakan Ketahanan Pangan. Masyarakat dan jamaah diharapkan menanam umbi talas sebagai cadangan makanan mengingat belum ada yang tahu kapan berakhirnya masa pandemi Covid 19.

Launching Gerakan Ketahanan Pangan yang dipusatkan di Pondok Pesantren Al Basmallah, dilakukan Bupati Madiun, H Ahmad Dawami disaksikan Pengasuh Ponpes Al Basmallah, KH Abdul Khodir, para Ketua MWC NU se-Karesidenan Madiun, dan Muspica Wonoasri, Rabu (8/7).

Bupati Madiun dalam sambutannya mengaku bersyukur karena sudah lama mengharapkan ketahanan pangan di Kabupaten Madiun, dan hari ini gerakan itu baru terealisasi. Sejak awal Bupati sadar terhadap bahaya maupun dampak Covid 19, yakni selain kesehatan pasti merembet pada dampak ekonomi.

Makanya begitu mendengar bahaya Covid, pada 5 Maret, bupati langsung membentuk tim untuk menangani Covid 19 di Kabupaten Madiun, bahkan saat itu dinas terkait belum tahu tugas tim yang dibentuknya itu. Namun setelah beberapa hari kemudian, mereka baru tahu dan langsung membantu Tim Satgas Penanggulangan Covid 19.

Sejak awal Bupati Dawami memiliki dua target untuk menghadapi pandemi Covid 19 di Kab Madiun yaitu keselamatan dari sisi kesehatan dan ekonomi. Maka bupati mengapresiasi langkah yang diambil MWC NU Wonoasri, yakni Gerakan Ketahanan Pangan karena ini bagian dari tagert keduanya.

Bupati juga menjelaskan, hingga kini di Kabupaten Madiun masih ada tiga pasien Covid yang dirawat. Dan diharapkan jumlah itu tidak bertambah lagi, dan semoga para pasien cepat sembuh, seandainya

Wakil Ketua PC NU Cabang Madiun, KH Nurcholis mengaku ide Gerakan Ketahanan Pangan dengan cara menanam umbi talas sudah melalui doa dan keprihatinan sehingga datang isyaroh dari Allah. Menariknya, launching gerakan ketahanan pangan oleh MWC NU Wonoasri ini direspon nasional. Karena selain umbinya, batang dan daunnya juga bisa dikonsumsi. ”Semua harus menanam (talas) agar ketahanan pangan di Kabupaten Madiun aman. Kalau mengandalkan BLT, pasti ada batasnya. NU harus sumbangsih pikiran dan tenaga untuk negeri ini,” ujar KH Nurcholis.

Sementara itu, Ketua MWC NU Wonoasri menambahkan, kenapa tanaman talas yang ditanam, karena selain mudah ditanam, tanaman berdaun lebar ini tahan terhadap hama. ”Petani jaman dulu sering menanamnya. Kini mulai langka sehingga MWC NU mengajak masyarakat menanam talas yang kaya akan karbohidrat ini,” ujar Ketua MWC NU Wonoasri. [dar]

Tags: