Bupati Madiun Panen Padi di Desa Sidodadi

Bupati Madiun, H. Muhtarom, S.Sos, Wabup Madiun, Drs. Iswanto, M.Si dan Ketua DPRD Kab Madiun, Drs. Djoko Setiyono pada Panen Padi di Desa. Sidodadi Kec. Mejayan. Kab Madiun, Rabu (9/11). [sudarno/bhirawa] 

Bupati Madiun, H. Muhtarom, S.Sos, Wabup Madiun, Drs. Iswanto, M.Si dan Ketua DPRD Kab Madiun, Drs. Djoko Setiyono pada Panen Padi di Desa. Sidodadi Kec. Mejayan. Kab Madiun, Rabu (9/11). [sudarno/bhirawa]

(Petani Harus Maju dan Mencari Terobosan untuk Meningkatkan Pendapatan)
Kab.Madiun, Bhirawa.
Dewasa ini, petani harus maju dan terus berupaya mencari terobosan untuk meningkatkan pendapatan. Untuk itu petani harus mempunyai wawasan beroriantasi bisnis, dimana disamping berusaha meningkatkan hasil pertanian juga meningkat pendapatannya dari upaya memahami pasar sehingga produk pertaniannya dapat menghasilkan yang lebih besar. Di samping itu petani jangan hanya menanam padi tetapi juga bisa menjadi petani holtikultura. Petani juga harus memahami tehkologi informasi agar bisa mengetahui kebutuhan pasar dan yang bisa disiapkan.
Karena dengan perkembangan teknologi terapan yang telah dilakukan oleh petani yang baru baru ini dengan cara tanam tebar, ditinjau dari biaya produksi,waktu dan hasil memang lebih menguntungkan Berdasarkan laporannya, hasil panen padi yang ditanam secara konvensional oleh petani Desa Sidodadi per ubin mampu mengasilkan 10,24 ton/Ha. Tetapi yang ditanam dengan pola sebar bisa mencapai 11, 22 ton/Ha.
“Tetapi, bagi petani yang belum siap mengetrapkan sistem tanam tebar jangan memaksakan diri , kuasai pengetahuan dan tehnologinya baru melaksanakan,”pesan Bupati Madiun, Muhtarom, S.Sos pada Panen Padi di Desa. Sidodadi Kec. Mejayan. Kab Madiun, Rabu (9/11).
Bupati Madiun H. Muhtarom, S.Sos dengan didampingi oleh Wabup. Ketua DPRD, Perwakilan Forpimda Kab. Madiun melaksanakan Panen Padi di Desa Sidodadi Kec. Mejayan. Kab Madiun itu, jenis padi yang dipanen pada hari ini jenis C 4 dan Ciherang dengan luas areal mencapai 195 Ha. Dari luasan inu 7 Ha diantaranya ditanami dengan pola tanam sebar.
Kesempatan itu, Bupati Muhtarom, mengharapkan agar petani juga mampu mengelola teknologi dengan memanfaatkan semaksimal mungkin namun juga memperhatikan adanya tenaga kerja yang masih membutuhkan lahan pekerjaan.
Misalnya, bila dilingkungan masih banyak tenaga pertanian maka penggunaan mesin pertanian hendaknya dapat diperhitungkan demi kebutuhan tenaga kerja yang memerlukan lapangan kerja di bidang pertanian tersebut. Namun bila di lingkungan sudah sulit untuk mendapatkan tenaga kerja maka baru tehnologi mesin pertanian di manfaatkan. “Yang jelas, dengan berbagai upaya, pada tahun 2016 ini Kabupaten Madiun mengalami surplus 239 ton setara beras sehingga mampu menyumbang kebutuhan beras secara nasional,” pungkas Bupati Muhtarom. [dar]

Tags: