Bupati Madiun Tinjau Lapak PKL dan Pasar Burung Mejayan

Tampak bupati Madiun, H. Muhtarom, S.Sos meninjau tenda untuk PKL di Mejayan didampingi Kepala Disperdagkop dan UM Kab Madiun, Anang Sulistiyono, S.Sos. M.Si dan anggota DPRD dari Komisi D, Sunarto Prabowo Widakdo. [sudarno/bhirawa]

Kab Madiun, Bhirawa
Bupati Madiun, H. Muhtarom, S.Sos, meninjau lahan dan lapak PKL di Alun –Alun Mejayan, Jumat (2/3). Selain itu, orang pertama di Pembab Madiun ini juga meninjau pembangunan kios yang sudah berfungsi sebagai pasar burung. Dalam kunjungannya, bupati didampingi anggota DPRD Sunarto Prabowo Widakdo dari Komisi D, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Disperdagkop & UM, Kepala. Dinas Pariwisata. Pemuda Olahraga, Kabag Kesra, Kabag Perlengkapan dan Aset, serta Kabag Humas dan Protokol
Sebelumnya Pemkab Madiun menyediakan lahan dan tenda untuk lapak berjualan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di Alun-Alun Mejayan, yang bertempat di selatan masjid Quba Mejayan. Selain lahan, Pemkab juga sudah menyiapkan 50 tenda untuk berjualan PKL.
Menurut, Bupati Madiun Muhtarom, tujuan dari di sediakan lahan dan tenda ini untuk mengakomodir PKL yang berjualan di pinggir Alun-Alun. karena para teman-teman PKL berjualannya agar lebih nyaman dan nantinya kedepan apabila ada penilaian Adipura itu menjadi perhatian yang sangat penting. Maka. PKL di tempat disni. merupakan bentuk perhatian dari pemerintah Kabupaten Madiun terhadap PKL.
“Untuk pembahasan lahan ini tidak murah membutuhkan dana milyaran, memang tidak di gunakan untuk pembangunan kantor yaitu untuk teman-teman PKL, akan tetapi kedepan para teman-teman PKL harus mengerti apabila di kode Pemkab akan ada penilaian Adipura, tempat ini harus benar-benar bersih. Setelah itu atau biasanya sore atau malam bisa tetap digunakan untuk berjualan kembali,”terang bupati menjelaskan.
Dijelaskan oleh bupati Muhtarom, Pemkab akan membebaskan lahan sebelahnya, karena menurut dari paguyuban PKL ada 100 an PKL yang berjualan di pinggir Alun-Alun, karena untuk lahan yang akan di tempati sekarang tidak cukup. Karena, semuanya belum tercover sehingga rencananya pemkab akan pembebasan lahan disebelah tempat yang akan di tempati PKL sekarang ini.
Tetapi paguyuban PKL harus memberikan garis batas, PKL jangan terus berkembang. Sehingga tempat yang sekarang dan lahan yang akan di bebaskan tidak bisa mengcover akibat berkembangnya PKL. Namun apabila berkembang dan tidak bisa tercover nanti nya pemkab akan mencari lahan/ tempat lagi,
“Untuk diketahui sekarang Dana Insentif Daerah (DID) turun, yang dulunya Rp53 milyar sekarang menjadi 18 milyar. Sehingga berdampak pada perencaan tahun ini, maka pemkab memilah milah dan mengedepankan program-program yang prioritas untuk itu pembangunan – pembangunan di lakukan secara bertahap,”kata bupati memberikan penjelasan..
Setelah memantau lahan yang di siapkan PKL,Bupati Madiun Muhtarom melanjutkan ke pasar burung Mejayan. Kesempatan itu,bupati memantau pembangunan kios yang sudah berfungsi sebagai tempat pasar burung. “Ya kalau untuk pasar burung yang lama merupakan konsep menjadi rest area, pujasera atau menjadi tempat kongkow kongkow untuk masyarakat setempat maupun tamu dari luar kota yang ingin istirahat melewati mejayan sehingga kedepan akan tempat pariwisata di Mejayan,”pungkas bupati. [dar]

Tags: