Bupati Magetan Peringati Kekejaman PKI

Bupati menyerahkan bantuan sosial ke warga sekitar Tugu Soco, Kecamatan Bendo

(Cobaan Pemerintah Tak Hanya Pembangkang Ideologi) 

Magetan, Bhirawa
Pemerintah tak hanya menumpas pembangkang ideologi negara seperti Partai Komunis Indonesia (PKI). Di era Kemerdekaan, pemerintah juga menghadapi cobaan-cobaan baru, utamanya bagaimana meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
“Perlawanan PKI tahun 1948 dan 1965 itu adalah cobaan bagi pemerintah di masa lalu. Nah, cobaan di masa kini dan mendatang adalah bagaimana meningkatkan pembangunan atau meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat,” kata Bupati Magetan, Suprawoto, usai upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Pendopo Loka Pitra Dharma, Desa Soco, Kecamatan Bendo, Magetan, Senin (1/10).
Pemerintah di masa lalu, lanjutnya, menghadapi cobaan berat saat gerakan PKI tahun 1948 dan 1965 mencoba merubuhkan ideologi negara. Peristiwa itu mengakibatkan jatuhnya ribuan korban rakyat Indonesia mati sahid dibantai gerombolan PKI.
Yang tak kalah berat bagi pemerintahan masa kini dan mendatang, adalah menciptakan masyarakat makmur, sejahtera, lewat pembangunan yang merata di Tanah Air.
Suprawoto menegaskan bahwa tegaknya negeri ini melalui cobaan-cobaan yang berat.
“Tugu peringatan di Soca ini sebagai pengingat kita semua, bahwa negeri ini berhasil melewati masa cobaan yang berat melawan pembangkang ideologi negara. Dan cobaan lainnya seperti bagaimana memakmurkan dan mensejahterakan rakyat menjadi batu ujian bagi pemerintahan sekarang dan mendatang,” lanjut Kang Woto, sapaan akrab Suprawoto.
Lapangan Desa Soca, Kecamatan Balong, Kabupaten Magetan di tahun 1948 menjadi ladang pembantaian kekejaman PKI.
“PKI menjadikan lapangan Soca ini tempat untuk membantai warga Magetan. Dengan kejinya, PKI membantai warga dan korban dimasukkan ke dalam sumur-sumur desa Soca,” ujar Suparno (40 tahun), perawat Tugu Soca.
Korban masyarakat sipil yang dibantai PKI di lapangan Soca sebanyak 113 orang. Namun, yang berhasil diidentifikasi sebanyak 48 korban. Satu di antaranya adalah Imam Hadi, Dandim Magetan (di masa lalu).
“Mereka yang dibantai PKI adalah pahlawan-pahlawan yang mati sahid karena kecintaannya pada republik ini,” kata Suprawoto penuh haru.
Di Desa Soco terdapat dua sumur tua tempat pembantaian warga sipil yang dibunuh PKI. Selain itu terdapat juga di Desa Dijenan, Kecamatan Ngadirejo, juga di Desa Cigrok, Kecamatan Kenongomulyo, lalu Desa Pojok, Kecamatan Kawedanan, dan di kecamatan Kawedanan terdapat dua sumur tua yakni di Desa Batokan dan Desa Bogem. [tok]

Tags: