Bupati Malang Ingatkan CJH Perbanyak Minum Air Zam-Zam

Bupati Malang H Rendra Kresna saat memberangkatkan CJH asal Kabupaten Malang menuju tanah suci Makkah, dari Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kec Kepanjen, Kabupaten Malang

(Suhu Udara di Arab Saudi Capai 40 Derajat)
Kab Malang, Bhirawa
Bupati Malang H Rendra Kresna mengingatkan kepada Calon Jamaah Haji (CJH) Kabupaten Malang, ketika tiba di tanah suci Makkah dalam menjalankan ibadah harus benar-benar menjaga kesehatan. Karena suhu udara di Arab Saudi saat ini panas yakni mencapai 45 derajat celsius.
Demikan dikatakan, H Rendra Kresna, Senin (23/7), saat memberangkatkan CJH asal Kabupaten Malang Kloter 21-22, di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Dia berharap, agar para CJH untuk tidak banyak beraktivitas di luar ruangan selain menjalankan ibadah. Artinya, setelah melakukan rangkaian ibadah, maka CJH harus kembali di maktab, atau jika tidak begitu penting lebih baik tidak ke luar ruangan.
“Kami juga meminta CJH agar dapat beradaptasi dengan kondisi cuaca yang ekstrem,” kata dia.
Sementara, lanjut dia, kondisi cuaca di wilayah Kabupaten Malang kini 26 derajat celsius, sedangkan di Arab Saudi suhu udaranya 45 derajat celsius. Sehingga para CJH harus pandai-pandai menyiasati, agar kondisi kesehatannya tidak terganggu yang disebabkan suhu udara di sana panas.
Dan untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap stabil, maka CJH dianjurkan untuk memperbanyak minum air zam-zam, hal itu agar jamaah tidak sampai terkena dehidrasi.
“Sebab, ketika CJH terkena dihidrasi, maka akan mengganggu ibadahnya, dan hal itu juga akan mendapatkan perawatan dari petugas kesehatan. Sehingga untuk menghindari dihidrasi, jalan-jalan satu-satunya adalah harus memperbanyak minum. Apalagi, di Madina maupun di Makkah air zam-zam melimpah,” ujar Rendra.
Ditegaskan, di Arab Saudi saat ini memang berada pada musim panas, untuk suhu udaranya juga terbilang cukup ekstrem, yaitu mencapai 40 derajat celsius, dan bahkan bisa mencapai 54 derajat celcius. Oleh karena itu, CJH asal Kabupaten Malang harus mengutamakan kondisi kesehatannya yang benar-benar sehat, agar syarat haji bisa dilalui kesemuanya dengan baik.
“CJH asal Kabupaten Malang pada tahun ini berjumlah 1.825 orang jamaah, yang terdiri dari 876 orang CJH laki-laki dan 949 orang CJH perempuan. Sedangkan pemberangkatan jamaah haji asal Kabupaten Malang ini dilakukan dalam lima kloter,” jelas Rendra.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Malang H Imron menambahkan, jika CJH asal Kabupaten Malang yang sudah diberangkatkan ke tanah suci Makkah, tidak hanya akan menghadapi suhu udara panas saja, tapi CJH asal Kabupaten Malang ini juga memiliki resiko tinggi yakni sebesar 40 persen. Sedangkan resiko tinggi itu, ada tiga kategori, diantaranya jamaah haji dengan umur diatas 60 tahun meski tanpa penyakit, tapi rawan sakit ketika di tanah suci, jamaah haji dengan umur diatas 60 tahun dengan penyakit, dan jamaah haji berusia dibawah 60 tahun dengan penyakit.
Meski CJH asal Kabupaten Malang ini prosentasenya besar beresiko tinggi, menurut dia, hal ini pihaknya sudah melakukan antisipasi lewat koordinasi intensif dengan Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Perhubungan Dishub), Polri, dan instansi terkait lainnya. Dan untuk menangani CJH berisiko tinggi, hal itu sudah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 15 Tahun 2016 tentang Istito’ah untuk menangani hal tersebut.
Untuk Istito’ah sendiri, lanjut Imron, telah memiliki arti kemampuan, sehingga setiap jamaah diperiksa untuk diketahui kadar kemampuannya melakukan haji, apakah layak atau tidak. Sehingga dengan adanya suhu udara di Arab Saudi kini dalam kondisi panas mencapai 40 derajat celsius, maka para jamaah harus menjaga kesehatan agar tidak mengalami dihidrasi atau kekuarangan cairan. “Kami sudah menghimbau kepada CJH agar memperbanyak meminum air putih saat tiba di tanah suci,” tandasnya. [cyn]

Tags: