Bupati Mimpi Bangun Bandar Udara

16-bandara-nganjukInfrastruktur Publik Masih Amburadul
Nganjuk, Bhirawa
Di saat minimnya infrastruktur di Kabupaten Nganjuk dan banyaknya sarana umum yang rusak akibat buruknya kualitas pembangunan, Bupati Nganjuk Drs H Taufiqurrahman malah ingin membangun bandara udara. Meski belum jelas berapa puluh tahun lagi akan dibangun, namun tim research dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya telah melakukan Feasibility Study (FS) untuk pembangunan bandara udara.
Wacana pembangunan bendara udara komersial terungkap setelah Pemkab Nganjuk menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of  Understanding) dengan ITS kemarin. Dalam nota kesepahaman tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk melakukan kerjasama dalam bidang peningkatan sumber daya manusia, pemanfaatan sumberdaya alam yang berwawasan lingkungan serta pengembangan daerah, meliputi pendidikan, penelitian dan pengembangan, dan pengabdian kepada masyarakat.
Bupati Taufiqurrahman menyampaikan, bakal dibangunnya bandara di Nganjuk terkait potensi daerah yang strategis, dikelilingi beberapa kota dan kabupaten di Jatim. Selain itu, untuk menjawab kebutuhan masyarakat Nganjuk yang semakin berkembang, pembangunan bandara sangat dibutuhkan. Hanya, Bupati Nganjuk enggan menjawab dengan pasti, di mana lokasi yang representatif untuk dibangun bandara tersebut. Pihaknya hanya menyebut, bandara bakal dibangun di Nganjuk utara. “Masalah lokasi, nanti tergantung hasil dari research yang akan dilakukan oleh ITS,” jelasnya, Selasa (15/4).
Bupati Taufiqurrahman sendiri mengaku optimistis, Nganjuk bakal memiliki bandara sendiri dalam waktu dekat. Pasalnya, pembahasan bersama sejumlah jajaran Pemkab Nganjuk sudah dilaksanakan dengan baik, termasuk menjalin kerjasama dengan akademisi. Bahkan, masalah alokasi dana untuk merealisasikan bandara perintis tersebut, Pemkab Nganjuk sudah siap. Rencananya, anggaran diambilkan dari APBD Kab Nganjuk. Hanya, bila dirasa masih kurang, Pemkab Nganjuk bakal mengajukan tambahan dana lewat provinsi dan pusat.
“Semaksimal mungkin anggaran kita gali dari daerah, kalau masih kurang, kita (Pemkab Nganjuk,red) akan sharing dengan provinsi dan pusat,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Rektor ITS Surabaya Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono Dea menyampaikan kemungkinan dibangunnya bandara di Nganjuk, melihat posisi strategis Nganjuk yang berada di tengah, dikelilingi beberapa kabupaten dan kota. Selain itu, mengingat kondisi penerbangan Bandara Juanda dan Bandara Abdul Rahman Shaleh Malang dari waktu ke waktu semakin padat,  sehingga menungkinkan Nganjuk untuk dibangun bandara.” Untuk menentukan lokasi yang representatif harus melalui researh terlebih dahulu. Setelah itu baru ditentukan lokasi pembangunan bandara,” ungkap Yogi.
Sementara itu, Kabaghumas Pemkab Nganjuk Ghozali Afandi menjelaskan keseriusan Pemkab Nganjuk untuk membangun bandara udara komersil. Bahkan Pemkab Nganjuk telah menyiapkan dana Rp 200 juta lebih untuk tim ITS Surabaya melakukan FS terkait pembangunan bandara. “Pemkab Nganjuk telah menggelontorkan dana Rp 200 juta lebih untuk tim ITS,” papar Ghozali Afandi. [ris]

Rate this article!
Tags: