Bupati MKP Launching Imunisasi Massal Difteri

Bupati MKP memukul gong tanda dimulainya imunisasi massal difteri, Rabu (7/2). [kariyadi/bhirawa]

Kab Mojokerto, Bhirawa
Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa (MKP) mencanangkan Outbreak Response Immunization (ORI) terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri Kab Mojokerto tahun 2018. Pencanangan kegiatan imunisasi difteri masal ini dilakukan Bupati MKP di Pendapa Graha Majatama, Pemkab Mojokerto, Rabu (7/2) kemarin.
Kepala Dinas Kesehatan Kab Mojokerto, Didik Chusnul Yakin menjelaskan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan hampir 66% kasus difteri terjadi karena tidak melakukan imunisasi. Provinsi Jatim, bahkan menduduki urutan pertama se-Indonesia yakni 271 kasus dengan 11 korban meninggal untuk kasus difteri.
”Tahun 2017, Indonesia mengalami KLB difteri di 20 provinsi. Hingga November 2017, terdapat 593 kasus dan 32 kematian yang dilaporkan,” urai Didik.
Didik menambahkan, telah terjadi perubahan pola difteri. Jika biasanya difteri menyerang anak-anak, di Kab Mojokerto baik yang sudah suspect maupun yang hampir positif dan baru ditemukan beberapa hari lalu, penyakit ini menyerang anak di atas 19 tahun bahkan 52 tahun di Desa Ngares, Kec Gedeg.
”Anak-anak kita seharusnya mendapat jadwal imunisasi secara lengkap. Difteri contohnya, mestinya di usia 2, 3, 4 bulan, kemudian diulangi lagi pada 18 bulan, 5 tahun, baru kemudian 10 tahun dan setiap 10 tahun diberi penguat,” tambah Didik.
Surat Gubernur Jatim tertanggal 8 Januari 2018 menyatakan, 375 kasus terdapat di 37 kabupaten/kota (61 kasus pada Desember). Di Mojokerto sampai hari ini, ada 14 suspect yakni dari Sooko, 3 orang dari Puri, Mojosari, Kumitir, Jatirejo, Trowulan, Gedeg (positif difteri), Bangsal, dua orang dari Jetis (satu positif difteri) dan dua dari Gedeg (salah satunya berumur 52 tahun).
Bupati yang hadir didampingi wakilnya Pungkasiadi, serta Ketua Tim Penggerak PKK Kab Mojokerto, Ikfina Kamal Pasa, dalam menyatakan jika sasaran pelaksanaan kegiatan ORI adalah seluruh anak usia 1 hingga 19 tahun (belum sekolah, tidak sekolah, putus sekolah), yang berjumlah sekitar 10 juta jiwa (seluruh Jatim). Sedangkan sasaran ORI di Kab Mojokerto berjumlah kurang lebih 303.084 anak.
”Sasaran ORI di Kab Mojokerto kurang lebih 303.084 anak. Demi suksesnya program, saya minta dukungan menyediakan dan memvalidasi data-data sasaran utama imunisasi difteri, membuat surat edaran dan sosialisasi agar semuanya optimal (minimal 95%),” instruksi bupati.
Sebagai informasi, kegiatan penyuntikan dilaksanakan di pos pelayanan imunisasi difteri tanggal 1 Maret hingga 15 Maret 2018 pukul 08.00 hingga 12.00 WIB. Untuk usia sasaran 7 tahun hingga 19 tahun (di sekolah), dilaksanakan tanggal 12 Februari 28 Februari 2018 pukul 08.00-12.00 WIB. Kunjungan ke rumah dilaksanakan pada hari H paska pelayanan apabila sasaran tidak datang ke pos pelayanan. Selanjutnya dilakukan sweeping apabila sasaran tidak dapat ditemui pada saat kunjungan rumah ataupun tidak datang ke pos pelayanan, yakni pada H+3 sampai dengan 15 Maret 2018. [kar]

Tags: