Bupati Mojokerto Berambisi Bangkitkan Kejayaan Mojopahit

Bupati MKP menerima kunjungan tokoh masyarakat dan Pejabat Pemprov Bali di rumah dinasnya, Selasa (24/2) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

Bupati MKP menerima kunjungan tokoh masyarakat dan Pejabat Pemprov Bali di rumah dinasnya, Selasa (24/2) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

Kab Mojokerto, Bhirawa
Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa (MKP) memiliki ambisi besar menghidupkan kembali kejayaan Kerajaan Majapahit di Kab Mojokerto. Upaya nyata dilakukan denganĀ  pembangunan Rumah Majapahit di Desa Bejijong, Sentonorejo dan Jatipasar Kec Trowulan. MKP juga mendukung pembangunan candi di daerah Trowulan yang merupakan inisiatif dari masyarakat Bali.
”Trowulan, Majapahit dan Bali seakan tak bisa dipisahkan,” ujar MKP pada audiensi Yayasan Dharma Kerthi Majapahit di rumah dinas Bupati (24/2), kemarin.
Secara khusus, tokoh-tokoh masyarakat dari Bali serta pejabat Pemprov Bali datang ke Mojokerto untuk menyampaikan inisiatifnya soal membangun candi sebagai tempat pemujaan leluhur masyarakat Bali yang merupakan keturunan dari Majapahit.
Menurut Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesra Pemprov Bali, Drs I Ketut Wija MM sebanyak 75% penduduk Bali merupakan keturunan dari Majapahit. ”Proses rencana pembangunan candi ini sejak tahun 2.000. Dan Kami telah melakukan upaya pendekatan ke masyarakat sekitar dan ternyata kami mendapat dukungan,” ujar I Ketut Wija.
”Agar tak terjadi gesekan maka kami dan tokoh-tokoh masyarakat juga melakukan pendekatan dari lapisan bawah hingga atas,” tambahnya.
I Ketut Wija berharap agar Pemkab Mojokerto bisa membantu, memfasilitasi dan mengayomi agar pembangunan bisa berjalan baik dan tak menimbulkan efek negatif. Dia juga berharap pembangunan candi ini akan menimbulkan efek positif bagi masyarakat. Diantaranya dengan meningkatkan sektor pariwisata di Kab Mojokerto yang berakibat berkembangnya perekonomian masyarakat sekitar. Nantinya candi ini bukan hanya sebagai tempat pemujaan saja namun juga menjadi tujuan wisata bagi masyarakat umum dari semua kalangan.
Pada audiensi ini juga ada pemaparan dari arsitek perencananya Made Swardana. Dia menampilkan gambar candi secara tiga dimensi. Pada intinya candi yang akan dibangun menggunakan tatanan Trihita Karana. Tatanan ini sinergi dengan trimandala. Bangunan candi akan terdiri dari tiga bagian. Bagian luar dinamakan mandala pertama yang merupakan perwujudan hubungan manusia dengan alam sekitar.
Bagian tengah dinamakan mandala kedua, dimana ini merupakan perwujudan hubungan manusia dengan manusia. Di mandala kedua ini akan ada pendopo yang didalamnya terdapat Patung Mahapatih Gajahmada, serta bendera merah putih. Memasuki mandala utama terdapat tiga candi yang merupakan pengejawantahan hubungan manusia dengan Tuhannya. Di sekitar bangunan candi dikelilingi pagar yang terdapat relief sejarah berdirinya Majapahit.
”Saya sangat setuju sekali dengan pembangunan candi ini dan kami akan membantu upaya-upaya pendekatan kepada pihak pihak terkait,” tandas Bupati MKP.
Bupati berharap dengan adanya pembangunan ini akan membangun persaudaraan antar sesame, serta membangun Indonesia khususnya Kab Mojokerto menjadi lebih makmur. [kar]

Tags: