Bupati Mojokerto Jadikan Desa Tangguh Bencana dan Tanggap Covid-19

Tampak dalam foto bupati sedang menyerahkan bantuan kepada warga terdampak cpvod-19 di Desa tangguh bencana.
514 Warga Terkonfirmasi,

Mojokerto. Bhirawa
Bupati Mojokerto. H. Pungkasiadi nampaknya tidak kenal lelah untuk mencari terobosan baru guna meminimalisir penyebaran covid-19.yang per senin 3/8 jumlah terpapar 514 menjadi orang ini.

Hal ini dibuktikan dari laggkahnya yang tak henti, sambang dari desa ke desa untuk mengedukasi warganya dalam mematuhi protokol kesehatan.

Salah satunya sambang ke 3 Desa Tangguh Bencana yakni Desa Begagan limo. Desa Dilem dan Desa Kalikatir di wilayah Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto, senin 3/8/20.

Di Desa Tangguh Bencana (Destana) yang dibentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Bupati berharap Destana tidak hanya mampu tanggap bencana. Namun nonalam seperti pandemi Covid-19 saat ini juga mampu mengatasinya.

Mengingat di Kabupaten Mojokerto saat ini ada di zona merah (risiko tinggi) penyebaran Covid-19. Tercatat kasus terkonfirmasi 514 kasus, dan sembuh 366 (update per 1 Agustus 2020). Destana awalnya kita bentuk untuk ketangguhan bencana alam. Namun, pandemi Covid-19 saat ini juga masuk bencana, dalam kategori nonalam,” kata bupati di Balai Desa Begaganlimo.

Lebih lanjut terkait pandemi Covid-19, Pemkab Mojokerto pun terus berupaya menanggulangi pandemi ini bersama. Mulai dari penyelamatan kesehatan masyarakat, pemaksimalan Jaring Pengaman Sosial (JPS), pemulihan ekonomi, dan keamanan.

Untuk itu Bupati mengajak seluruh warga masyarakat untuk terus disiplin protokol kesehatan demi upaya mencegah, memutus dan menangani mata rantai penyebaran pandemi. Apresiasi juga diberikan kepada segenap masyarakat yang sudah berperan aktif dalam mencegah, memutus dan menanggulangi Covid-19 di lingkungan masing-masing.

“Bencana harus dideteksi sejak dini dengan kajian-kajian dan penanganan yang tepat. Saya apresiasi desa yang sudah membentuk dan menyiagakan relawan-relawan Covid-19. Dengan disiplin protokol kesehatan dan peduli keamanan lingkungan, seluruh warga juga telah ikut menjadi relawan bagi dirinya sendiri,” tambah bupati di Balai Desa Dilem.

Selain tanggap bencana alam dan non alam, bupati juga menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Mojokerto tidak akan berhenti membangun kemajuan daerah. Meski saat ini keuangan daerah mengikuti refocusing dan realokasi anggaran (untuk penanggulangan Covid-19), bupati menjamin bahwa pembangunan akan terus dimaksimalkan.

“Memang kita ikuti aturan refocusing dan realokasi anggaran untuk penanganan pandemi. Tapi, untuk BK Desa tidak ikut dikurangi. Jadi, pembangunan di desa bisa lanjut. Perlu saya tegaskan juga bahwa taat membayar pajak, turut mempengaruhi kemajuan pembangunan daerah. Terima kasih pada desa-desa yang taat melaksanakan pembayaran pajak tepat waktu. Sebab, pajak itu berasal dari masyarakat dan akan kembali lagi manfaatnya untuk masyarakat,” terang bupati di lokasi terakhir kunjungan gedung kampus III Adi Buana Desa Kalikatir.(min)

Tags: