Bupati Mojokerto Sidak Tiga Sekolah Rusak

Bupati MKP (dua dari kanan) melihat langsung SDN Banjaragung Puri yang kondisinya memprihatinkan, Kamis (16/4) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

Bupati MKP (dua dari kanan) melihat langsung SDN Banjaragung Puri yang kondisinya memprihatinkan, Kamis (16/4) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

Kab Mojokerto Bhirawa
Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa (MKP) Sidak ke tiga sekolah yang kondisinya rusak berat, Kamis (16/4) kemarin. Sidak bersama Dinas Pendidikan dan sejumlah SKPD itu, untuk memastikan bakal memperbaiki ke tiga bangunan sekolah itu.
Sekolah pertama yang dikunjungi yakni SDN Sidoharjo, Kec Gedeg, yang kondisi bangunannya sudah  membahayakan. Gedung sekolah itu merupakan bangunan lama dan minim perawatan. Banyak kelas dengan kondisi plafon bolong dan turun dari garis standar bangunan.
”Gedung sekolah ini sudah ringkih karena usia. Semua warga sekolah termasuk peserta didik dan guru yang ada di seluruh Kab Mojokerto, berhak mendapatkan fasilitas terbaik, tak terkecuali SDN Sidoharjo Gedeg ini. Akhir 2015 ini, target harus rampung,” tegas Bupati MKP.
Bupati MKP berjanji akan menindaklanjuti temuan itu dengan menganggarkan dana pada PAPBD 2015 ini. Itu untuk membangun gedung sekolah sesuai standard yang baru. Sekolah kedua yang dikunjungi yakni SDN Banjaragung, Kec Puri. Disekolah ini, temuan Sidak tak sebanyak lokasi sebelumnya. Kondisi fisik relatif masih bagus, namun bupati akan tetap melakukan renovasi di beberapa bagian yang diperlukan.
Kepala SD Banjaragung, Suwoto, sangat mengapresiasi Sidak Bupati yang tak hanya melakukan perbaikan gedung-gedung sekolah yang kritis, namun sedikit kerusakan pun tak lepas dari pengawasannya.
”Terima kasih Bupati MKP telah memperhatikan keadaan sekolah kami. Sekecil apapun potensi ancaman (kerusakan gedung sekolah), namun tetap mendapat perhatian lebih,” tutur Suwoto.
Impian Bupati MKP untuk membangun tata letak gedung sekolah bak hotel bintang tiga yang mengadopsi nilai estetika Majapahitan, secara sederhana mampu menginspirasi siapapun untuk lebih peduli dengan sarana penunjang pendidikan saat ini. Harapan yang mulia melebihi ekspektasi standard pada umumnya, melahirkan pemikiran-pemikiran cerdas dan tak banyak digubris orang lain. Contohnya seperti tata letak gedung sekolah SMPN 1 Puri yang carut marut.
”Siapa lagi yang peduli terhadap permasalahan yang mungkin, menurut sebagian pihak tak begitu krusial ini. Namun dalam perspektif saya, tata letak suatu kompleks gedung sekolah haruslah rapi dan teratur, karena sedikit banyak akan berpengaruh terhadap kegiatan belajar,” jelas MKP. [kar]

Tags: