Bupati Nganjuk Ajak Jihad Perangi Kebodohan

Bupati Nganjuk Drs H Taufiqurrahman memimpin upcara peringatan hari santri di halaman parkir selatan GOR Bung Karno.(ristika/bhirawa)

Bupati Nganjuk Drs H Taufiqurrahman memimpin upcara peringatan hari santri di halaman parkir selatan GOR Bung Karno.(ristika/bhirawa)

[Pimpin Peringatan Hari Santri]
Nganjuk,Bhirawa.
Peringatan Hari Santri Nasional di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur ditandai dengan upacara bendera yang berlangsung di lapangan GOR Bung Karno Jalan Barito, Begadung. Pesertanya adalah ribuan santri dari berbagai pondok pesantren dan para pelajar Madin, MTs dan MAN se-Kabupaten Nganjuk, dengan mengambil tema ‘Dari Santri Untuk Negeri’.
Uniknya, seluruh peserta upacara mengenakan kain sarung yang merupakan ciri khas santri Indonesia. Tidak terkecuali pasukan pengebar bendera merah-putih. Begitu pula dengan para tamu undangan, termasuk Bupati Nganjuk Taufiqurrahman yang bertindak sebagai Inspektur Upacara. Maka tampaklah pemandangan unik di area Lapangan GOR Bung Karno pagi itu, yang dipenuhi oleh lautan santri Nganjuk bersarung.
Kemajuan zaman di era globalisasi ini tidak dapat dielakan, begitu banyak godaan dan gangguan terhadap para generasi penerus bangsa. Untuk itu, Bupati Nganjuk Drs H Taufiqurrahman mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menggelorakan semangat jihad dalam memerangi kebodohan.
Hal ini disampaikan Bupati Nganjuk Drs H Taufiqurrahman saat memberikan sambutan dalam upacara peringatan Hari Santri Nasional tahun 2016, Sabtu (22/10) di halaman GOR Bung Karno, Kelurahan Begadung Kecamatan Nganjuk.
“Mari kita bersama-sama jihad dalam memerangi kebodohan serta ketinggalan dalam bidang pendidikan, teknologi, kesehatan, ekonomi, dan kesejahteraan agar generasi santri yang akan datang tidak terpengaruh oleh hal-hal negatif yang dapat merusak moral,” terang Bupati.
Bupati Taufiqurrahman mengatakan, peringatan hari santri harus dimaknai sebagai upaya memperkokoh eksistensi semua elemen bangsa agar saling berkontribusi mewujudkan masyarakat Indonesia yang bermartabat, maju, sejahtera, adil dan makmur.
Bupati menjabarkan, bahwa wujud penghormatan dan pengakuan negara atas jasa serta peran para ulama dan kaum santri ini termaktub dalam keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri.
“Keluarga Besar Nahdlatul Ulama dan seluruh rakyat Indonesia memperingati sebuah peristiwa yang sangat penting, untuk mengenang jasa para ulama dan kaum santri dalam mempertahankan kemerdekaan Negara Republik Indonesia dari rongrongan penjajah,” ujar Bupati Taufiq dalam amanatnya.
Usai upacara, acara dirangkai dengan penyerahan bantuan dan hadiah lomba-lomba, serta penyerahaan sembako dalam rangka bakti sosial Hut ke 71 Proklamasi Kemerdekaan RI dan hari Santri Nasional 2016. Hadir pula dalam upacara tersebut Ketua Syuriah Nahdlatul Ulama (NU) Nganjuk KH Ali Mustofa Said, Ketua Tanfidz NU Nganjuk KH Bishri Hisyam.
Tampak pula Wakil Bupati Nganjuk KH Abdul Wachid Badrus, Kapolres Nganjuk AKBP Joko Sadono, Dandim 0810/Nganjuk Letkol Infanteri Akatoto, Ketua DPRD Nganjuk Puji Santoso dan jajaran muspida, serta para pejabat, pimpinan organisasi dan tokoh Muslim berbagai lapisan se-Kabupaten Nganjuk. [ris,adv]

Tags: