Bupati Nganjuk dan Ketua LPA Bantu Anak Bangsa

Bupati Drs H Taufiqurrahman bersama istri yang juga Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA), Ita Triwibawati memberikan bantuan kepada Maya, murid kelas 2 MTs Negeri Nglawak, Kertosono, penderita kelainan kulit.

Bupati Drs H Taufiqurrahman bersama istri yang juga Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA), Ita Triwibawati memberikan bantuan kepada Maya, murid kelas 2 MTs Negeri Nglawak, Kertosono, penderita kelainan kulit.

Nganjuk, Bhirawa.
Setelah resmi dikukuhkan menjadi ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Nganjuk, Ita Triwibawati bersama Bupati Nganjuk Drs H Taufiqurrahman langsung melakukan blusukan ke sejumlah wilayah. Tujuannya, untuk mendatangi tempat tinggal anak-anak dan balita yang membutuhkan uluran tangan dan kasih sayang karena menderita gangguan sosial dan kesehatan.
Contohnya Bunda Ita, sapaan akrab istri Bupati Nganjuk Taufiqurrahman ini, langsung mendatangi di tempat tinggal Maya, siswi kelas 2 MTs Negeri Nglawak, Kecamatan Kertosono, yang menderita kelainan kulit di sekujur tubuhnya. Didampingi Bupati Taufiq, Kepala Dinas Kesehatan Nganjuk dan Kepala Puskesmas Kertosono, menyapa langsung dan mengajak bercengkrama Maya, gadis 13 tahun yang lulusan SDN Gampeng 2, Kecamatan Ngluyu. “Kok tidak masuk sekolah Dik?” tanya Bunda Ita. Maya pun menjawab. ” Hari Jumat libur Bu,” ujar Maya usai mencium tangan Bunda Ita.
Disela bercengkrama dengan Maya, Bunda Ita juga meminta kepada seluruh stakeholder terutama puskesmas untuk memantau terus perkembangan Maya. Dia juga tidak lupa berpesan kepada masyarkat di sekitar tempat tinggal Maya, dan teman-teman Maya di sekolah, agar tidak menjauhi atau membully gadis belia yang hobi membaca ini. “Kelainan kulit ini tidak berbahaya karena tidak menular, ini lho saya pegang tangannya tidak apa apa tho,” ucap Bunda Ita sambil memegang langsung tangan Maya yang duduk di sebelahnya.
Usai mengunjungi tempat tinggal Maya, wanita yang juga ketua Tim penggerak (TP) PKK Nganjuk ini mengaku akan berupaya untuk membantu biaya sekolah dan memastikan Maya bisa terus melanjutkan hingga lulus.”Insya Allah kita upayakan agar di bantu biaya sekolahnya,” ujar Bunda Ita.
Dr.Masrukin, Kepala Puskesmas Kertosono menjelaskan, penyakit yang di derita Maya sangat kecil kemungkinan bisa disembuhkan. Upaya yang bisa dilakukan hanya memastikan kondisi penderita agar sering diolesi salep atau air di permukaan kulitnya saat mengering. “Penderita tidak merasakan gatal dan tidak sampai mengganggu aktivitasnya,” ujar sang dokter.
Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Nganjuk Sugeng Budi Wiyono menambahkan, bahwa jajarannya akan memantau terus kesehatan siswa penderita kelainan kulit mengelupas bawaan sejak lahir ini, dan memastikan kondisinya stabil. “Karena secara medis tidak bisa disembuhkan, upaya kita meringankan saja agar tetap bisa beraktivitas,” pungkas Sugeng.
Pada kesempatan yang sama, rombongan ketua LPA Kabupaten Nganjuk juga mengunjungi balita  penderita Hidrosefalus atau pembesaran tempurung kepala, bernama Salwa Maulidya. Balita 1,5tahun itu tinggal bersama orangtuanya di Dusun Plaosan, Kecamatan Kertosono. “Memastikan sudah ditangani dengan baik dan di urus BPJS-nya,” pungkas Ita usai memberikan tali asih di tempat tinggal Salwa. [ris,adv]

Tags: