Bupati Nganjuk Ditinggal Wabup Nyalon Bupati

Wabup Nganjuk KH Abdul Wahid Badrus bersama Novi Rahman Hidayat mendaftar Cabup dan Cawabup dari PDIP. (ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa.
Bupati Nganjuk Drs Taufiqurrahman ditinggal Wakil Bupati KH Abdul Wahid Badrus dalam pertarungan pemilihan kepala daerah. Pejabat yang selama ini tenggelam dibalik bayang-bayang bupati,  justru menjadi orang pertama yang datang ke Kantor DPC PDIP Nganjuk mengambil formulir dan mendaftar sebagai calon bupati periode 2018-2023.
KH Abdul Wahid Badrus tidak sendirian, dirinya datang didampingi Novi Rahman Hidayat, anak pengusaha terkenal di Nganjuk Haji Imam Mukhayat Syah. Mereka yang sama-sama mengenakan batik cokelat, diterima langsung oleh Ketua Panitia Sunaryo. “KH Abdul Wahid Badrus mengambil formulir untuk cabup sedangkan saudara Novi Rahman Hidayat mengambil formulir cawabup,” ujar Sunaryo saat ditanya Bhirawa.
Usai pengambilan formulir pendaftaran Abdul Wahid Badrus berharap dirinya dan Novi Rahman Hidayat dapat berpasangan sebagai cabup dan cawabup yang diusung PDIP. Selain itu kedua tokoh tersebut menyatakan kesiapannya untuk melakukan perubahan pemerintahan Nganjuk semakin maju dan bermartabat.
Sementara dikatakan Novi sebagai bakal calon wakil bupati mengatakan dirinya sudah melakukan komunikasi dengan Partai Demokrat sebagai partai pendukung. ” Saya sudah komunikasi dengan Partai Demokrat. Termasuk dalam waktu dekat ini saya akan merangkul PKB,” ujarnya usai dari pengambilan formulir.
Selain kedua tokoh tersebut, Nyono Joyo Astro melalui tim pemenangannya juga mengambil formulir untuk cabup di Kantor DPC PDIP Nganjuk. Bambang Trisnanto, ketua tim pemenangan  Nyono Joyo Astro mengatakan untuk sementara masih mengambil satu berkas untuk bacabub. ” Untuk formulir bacawabub menyusul. Karena masih menunggu keputusan dari tim dan Pak Nyono Joyo Astro sendiri,” ujar Bambang trisnanto di Kantor DPC PDIP Nganjuk.
Sunaryo selaku ketua panitia pendaftaran menjelaskan, ada sekitar 20 poin yang harus dipenuhi para bakal calon untuk bisa mendaftar lewat PDIP. Beberapa di antaranya tidak cacat hukum, memiliki elektabilitas dan diterima di masyarakat. “Mereka yang mendaftar untuk maju Pemilukada 2018 melalui PDIP juga harus memiliki keinginan untuk berjuang demi rakyat,” tandas Sunaryo.
Ketika disinggung nama Ita Trwiwibawati yang juga istri Bupati Nganjuk Drs Taufiqurrahman dan Anggoro Sukartono mantan Kapolres Nganjuk untuk diusung sebagai balon bupati dan wakil bupati dalam Pemilukada 2018, Sunaryo enggan berbicara banyak. Sunaryo mengatakan, DPC PDIP belum membahas masalah siapa kader partai yang akan diusung meski sudah menggelar Rakercab. “Kan didaftar dulu, buka pendaftaran. Siapa saja silahkan, mulai 1 Juni sampai 14 Juni, pendaftaran calon bupati dan calon wakil bupati dari PDIP dibuka,” tandas Sunaryo.
Lebih jauh Sunaryo mengatakan bahwa proses pengembalian formulir pendaftaran dibatasi 15 hingga 30 Juni. Setelah itu, akan dilakukan fit and proper test oleh tim dari DPP PDIP. Hasilnya, akan muncul nama-nama cabup dan cawabup yang kemudian direkomendasi oleh DPP PDIP. “DPC PDIP Nganjuk dalam hal ini hanya berwenang menerima pendaftaran. Sedangkan yang menentukan nama pasangan cabup dan cawabup yang akan diusung PDIP dalam pilkada nanti adalah kewenangan DPP PDIP,” pungkas Sunaryo.(ris)

Tags: