Bupati Nganjuk Perintahkan Program Bedah Rumah Dipercepat

Bupati Nganjuk, Drs Taufiqurrahman saat meninjau rumah warga penerima BSPS di Desa Ketandan Kecamatan Lengkon.(ristika/bhirawa)

Bupati Nganjuk, Drs Taufiqurrahman saat meninjau rumah warga penerima BSPS di Desa Ketandan Kecamatan Lengkon.(ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Sekitar 500 warga di Kabupaten Nganjuk akan menerima dana bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) atau bedah rumah dari Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera). Untuk memastikan program BSPS tidak salah sasaran, Bupati Nganjuk, Drs Taufiqurrahman turun ke desa-desa langsung untuk melihat rumah warga yang akan menerima bantuan.
Bupati Nganjuk dua periode ini telah memerintahkan Dinas Pu Cipta Karya untuk segera merealisaskan program strategis tersebut. Karena program BSPS merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong masyarakat miskin agar dapat meningkatkan kualitas rumahnya secara berkelompok, sehingga lebih layak huni.
“Pada pelaksanaan BSPS menganut tiga prinsip utama, yaitu tepat sasaran, tepat penggunaan dan tepat waktu. Paling utama adalah tidak ada potongan dana bantuan atau pungutan liar dalam penyaluran dana bantuan pemerintah,” ujar Bupati Tafiqurrahman.
Lebih jauh, Bupati Taufiqurrahman mengatakan dana program BSPS dilakukan melalui transfer rekening ke masing-masing penerima bantuan, bukan melalui dinas terkait. Jadi para penerima bantuan membuat rekening pribadi melalui Bank Jatim. Perbaikan rumah juga harus dilakukan secara gotong-royong.
Jika, rumah penerima bantuan itu lantainya tanah, atapnya terbuat dari daun, dindingnya dari gedek, maka yang bersangkutan akan mendapatkan bantuan senilai Rp15 juta melalui transfer rekening, bukan melalui dinas atau tim pendamping. “Jadi dalam satu desa, warga membuat kelompok masyarakat. Mereka gantian mengerjakan rumah, tidak menggunakan tenaga tukang,” kata Bupati Taufiqurrahman menegaskan.
BSPS bertujuan untuk meningkatkan kualitas rumah dan pembangunan baru, dilihat dari kualitas atap, lantai, dan dinding rumah, untuk dapat memenuhi syarat kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan. “Jumlah nomimal bantuan yang diberikan kepada masyarakat dibagi menjadi dua yaitu untuk peningkatan kualitas, maksimal Rp 15 juta dan pembangunan baru, maksimal Rp 30 juta,” ujar Taufiqurrahman.
Didatangi Bupati Nganjuk, Mbah Suti (70) penerima dana BSPS warga Desa Ketandang Kecamatan Lengkong mengaku senang. Rumah Mbah Suti yang masih berlantai tanah dengan dinding papan kayu dihuni oleh 5 orang, yakni anak, menantu dan cucunya.
Mbah Suti bahkan tidak menyangka rumahnya akan didatangi oleh bupati, sehingga perempuan yang telah beruban itu berkali-kali mengucapkan terimakasih kepada Bupati Taufiqurrahman yang duduk di sebelahnya. “Matursuwun pak bupati, matursuwun,” ucap Suti sambil sesekali memegangi tangan Bupati Taufiqurrahman.
Lingkungan rumah Mbah Suti memang masih terbilang kumuh, karena banyak rumah yang berlantai tanah. Bahkan tidak jarang, rumah yang dihuni warga masih menyatu dengan kandang sapi atau kambing. Karena itu dengan program BSPS, diharapkan mampu mengubah kondisi lingkungan yang kumuh menjadi lingkungan yang sehat. Sehingga taraf kesehatan masyarakat juga akan meningkat. [ris]

Tags: