Bupati Nganjuk Pimpin HUT Jatim Ke-70

Bupati Nganjuk Drs H. Taufiqurrahman memimpin upacara peringatan HUT Jatim Ke-70 di halaman pendopo kabupaten.(ristika/bhirawa)

Bupati Nganjuk Drs H. Taufiqurrahman memimpin upacara peringatan HUT Jatim Ke-70 di halaman pendopo kabupaten.(ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Pada usianya yang ke 70 tahun, pemerintah Propinsi Jawa Timur diperingati oleh seluruh pemerintah kabupaten dan kota. Demikian halnya dengan Pemerintah Kabupaten Nganjuk yang menggelar upacara peringatan Hari Jadi Propinsi Jawa Timur pada Senin, (12/10) di halaman pendopo kabupaten.
Upacara inipun dipimpin langsung oleh Bupati Drs H. Taufiqurrahman dengan dihadiri Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Nganjuk, anggota DPRD, kepala SKPD, Kepala sekolah, Organisasi Kemasyarakatan, Organisasi Kepemudaan serta para pegawai negeri sipil yang ada dilingkungan Pemkab Nganjuk.
Hari jadi Pemprov Jatim kali ini mengambil tema Ayo Kerja, perkuat Jatim sebagai provinsi industri berbasis UMKM. Upacara diawali dengan pembacaaan sejarah provinsi Jawa Timur oleh kepala Bagian Sejarah panjang mengiringi perjalanan Jawa Timur mulai tahun 760 Masehi atau abad 8, bermunculan kerajaan – kerajaan besar di Jawa Timur mulai dari kerajaan Kanjuruhan, disusul kemudian pada abad ke-10 jatim menjadi pusat kerajaan besar seperti Mendaeng, Kahuripan, Dhaha Janggala, Singasari dan Majapahit.
Pada abad 13 berdasarkan prasasti mulamanurung yaitu pusat keraton negara telah tersebutkan struktur pemerintahan yang tersusun dengan baik dan tersistem seperti struktur pemerintahan modern saat ini. Jawa Timur muncul saat pada saat kerajaan Mataram Islam dengan sebutan Ban Wetan.
Jawa Timur dibentuk serta ditetapkan oleh PPKI dengan gubernur pertamanya Raden Tumenggunggung Suryo pada tahun 19 Agustus 1945 dan mulai menjalankan tugasnya pada tanggal 12 Oktober 1945 yang memulai tugas dan kewajibannya sebagai kepala pemerintahan akhirnya disepakati menjadi hari lahirnya Provinsi Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Gubernur Jawa Timur yang dibacakan oleh Bupati Nganjuk hikmah terpenting dari peringatan Jawa Timur adalah rasa syukur atas perjalanan Pemprov Jatim yang penuh dinamika. Mulai dari gubernur Jatim pertama Raden Tumenggung Suryo hingga Gubernur Sukarwo yang terus melakukan terobosan dan inovasi demi membangun, mengembangkan dan juga memajukan Jawa Timur hingga seperti saat ini.
Jatim telah menyusun program dan strategi dalam menghadapi dimulainya Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan dimulai pada tahun 2016 mendatang. Salah satunya dengan mempersiapkan sarana dan prasarana yang akan mampu memperkuat aspek ekonomi kerakyatan dan lancarnya roda usaha baik perusahaan besar maupun usaha kecil.
Peningkatan kapasitas UMKM dengan meningkatkan smk mini dengan 9 keahlian yang berpotensi menciptakan tenaga kerja yang siap berdaya saing, mempermudah pemberian bantuan keuangan ataupun bantuan sarana prasarana bagi perkembangan UMKM dengan mengandeng berbagai pihak demi terwujudnya UMKM yang mampu berdaya saing dengan produk lainnya terutama produk luar negeri.
Selain penyediaan sarpras yang memadai, program bantuan yang jelas dalam rangka mewujudkan jatim sebagai provinsi industri berbasis UMKM, Pemprov Jatim juga mengandeng semua elemen yang ada seperti para Walikota/Bupati, SKPD, Investor, lembaga pembiayaan, organisasi kemasyarakatan, organisasi kepemudaan, Media Massa, dan elemen lainnya agar bersinergi dan dapat bekerjasama dalam rangka mewujudkan masyarakat Jatim yang sejahtera. [ris,adv]

Rate this article!
Tags: