Bupati Nganjuk Tanam Kedelai Bersama Menteri Pertanian

4-dele1Nganjuk, Bhirawa
Bupati Nganjuk Drs H Taufiqurrahman melakukan panen raya dan penanaman kedelai bersama Menteri Pertanian Dr. Ir. Suswono, MMA serta Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Budiman. Kegiatan yang dilakukan di Desa Ketawang Kecamatan Gondang itu sebagai upaya untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan gerakan perluasan tanaman kedelai.
Kebutuhan konsumsi kedelai yang cukup tinggi masih belum diimbangi dengan produksi yang seimbang. Hal tersebut memicu Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memperluas areal tanam kedelai. Salah satu yang menjadi sasaran perluasan yakni Jawa Timur. Tahun ini ditargetkan perluasan lahan tanam kedelai seluas 72 hektare.
Kabupaten Nganjuk dipilih daerah untuk lahan tanaman kedelai, karena selama ini Kabupaten Nganjuk merupakan daerah yang memberikan kontribusi cukup besar untuk suplai kedelai untuk tingkat nasional. “Kabupaten Nganjuk merupakan daerah pertanian yang memberikan kontribusi besar kebutuhan pangan nasional, termasuk kedelai,” papar Bupati Taufiqurrahman.
Karena itu, Bupati Nganjuk telah mengintruksikan kepada Dinas Pertanian untuk melakukan pendampingan terhadap petani oleh petugas teknis pertanian di lapangan hingga tanaman kedelai berhasil panen dengan baik. “Areal tanam kedelai seluas 72 hektare ini digagas Kementan bersama TNI AD. Penanaman ini akan diselesaikan sampai Desember. Target tercepat sampai September setidaknya mencapai 49 hektare,” papar Bupati Taufiqurrahman.
Sementara itu Menteri Pertanian Ir. Suswono mengemukakan, kerja sama perluasan tanaman kedelai merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai swasembada kedelai berkelanjutan, yang diharapkan dapat terwujud tahun ini. Strategi lain yang dipilih adalah peningkatan produktivitas, optimasi pengelolaan lahan dan penyempurnaan manajemen.
Sedangkan program yang akan diimplementasikan secara nasional tahun 2014 ini, di antaranya kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) kedelai seluas 77.500 hektare dan Perluasan Areal Tanam (PAT) kedelai seluas 340 ribu hektare. Mentan juga menjelaskan, kebutuhan kedelai dalam negeri setiap tahun rata-rata mencapai 1,9 juta ton biji kering. Sementara kemampuan produksi nasional baru mencapai 843,1 ribu ton atau sekitar 44,4 persen.
Selama ini yang menjadi kendala, selain persoalan lahan, juga persoalan harga kedelai yang rendah di pasaran. Sehingga petani lebih memilih menanam jagung ketimbang kedelai. Petani dalam melakukan pola tanam antara jagung dan kedelai menggunakan lahan yang sama. Pasalnya, lahan yang dipakai untuk menanam jagung juga dipakai untuk menanam kedelai. Jadi jika produksi kedelai naik, maka produksi jagung turun, begitu sebaliknya. Sehingga perlu lahan baru untuk kedelai agar tidak terjadi trade off antara jagung dan kedelai. “Tapi kini harga kedelai dijamin pemerintah, sehingga petani tidak perlu takut lagi menanam kedelai,” kata Mentan usai menyerahkan sarana produksi (saprodi) kepada petani di Desa Ketawang Kecamatan Gondang.  (adv.ris*)

Keterangan Foto : Bupati Nganjuk Drs H Taufiqurrahman melakukan tanam kedelai dan Menteri Pertanian Dr. Ir. Suswono menyerahkan saprodi kepada petani di Desa Ketawang Kecamatan Gondang. (ristika/bhirawa)

Tags: