Bupati Pamekasan Ajak Anak Muda Harus Open Mainded

Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam sampaikan gagasan kepada pemuda visioner, hadir anggota DPR RI dari PAN, Slamet Ariadi

Pamekasan, Bhirawa
Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam mengatakan, perwajahan Pamekasan dan Indonesia secara umum masa depan bisa dilihat dari anak muda saat ini. Jika pemuda Indonesia di masa sekarang visioner, maka masa depan bangsa akan visioner, demikian juga sebaliknya.

Gagasan itu disampaikan saat menjadi pemateri pada Sarasehan Kepulauan, bertema “Menggali Sumber Daya Perekonomian Madura, Madura Raya Go Provinsi Layak Atau Tidak”, di Mandhapa Aghung Ronggosukowati, Kamis (4/3).

“Karena anak muda yang belum menempati pos pos strategis suatu saat akan menempati pos itu. Bonus demografi yang disampaikan tadi bisa menjadi keuntungan luar biasa bagi kita, tetapi di sisi lain bisa menjadi musibah jika kita tidak siap untuk mengisi pembangunan dengan sebaik-baiknya,” terangnya.

Menurutnya, pola pemerintahan di Indonesia dan Pamekasan secara khusus saat ini keluar dari kebiasaan lama menuju kebiasaan baru. Meskipun hal kebaruan itu awalnya akan mendapat pertentangan lantaran keluar dari hal yang biasa tersebut. Namun, pola itu harus tetap dilakukan demi kebaikan dan kemajuan bangsa.

“Dulu di Korea itu rakyatnya memiliki kebiasan meludah di jalan-jalan, sehingga muncul putih putih di jalan. Kemudian presidennya mengeluarkan aturan agar masyarakat tidak meludah di jalan, dan diberi fasilitas tempat meludah oleh negara. Bagi yang meludah akan disanksi,” tandasnya.

Sehingga rakyatnya saat itu melakukan demo, dengan alasan melanggar hak asasi manusia dan lain-lain. Tetapi, kebijakan itu tetap diterapkan dan sekarang rakyat di negara itu sudah tidak meludah sembarangan. Sekarang negara ini menjadi negara luar biasa.

DPW GP Ansor Jawa Timur menegaskan, pemuda sebagai penerus bangsa yang tidak mau berubah akan digilas oleh perubahan itu sendiri. Karena revolusi industri berubah, dan keadaannya sudah berubah. Makanya, konsistensi untuk melakukan perubahan hanya dimiliki oleh anak muda.

Ia pun menganalogikan terjadinya suhu panas bagi balita yang giginya hendak tumbuh, kondisi itu membuat orang tua yang masih muda panik lantaran melihat tubuh anaknya panas. Kepanikan itu akibat tidak adanya pengalaman sebelumnya dalam mengurus anak.

“Di Pamekasan dengan semangat pemerintahan yang bersih, keluar dari habit biasa menuju habit yang luar biasa, terkadang panas. Itu wajar, Soekarno dulu ditahan karena membangun perubahan, dan yang dikenal oleh sejarah adalah generasi yang menciptakan perubahan itu,” tegas tokoh muda Nahdlatul Ulama ini.

Menurut Bupati, orang dulu tidak pernah perpikir akan ada mall dan pusat pembelanjaan lainnya ada dalam genggaman. Namun, sesuatu yang dianggap tidak mungkin itu saat ini menjadi kenyataan melalui smartphone. Makanya orang yang tidak mau berubah itu akan tersingkir dengan sendirinya.

“Pertanyaannya sekarang, posisi kita di mana sekarang? Tanyakan ke hati dan pikiran kita sendiri. Dalam konstalasi Indonesia atau Pamekasan ini kita dimana? Jika tidak tahu posisi kita dimana, maka kita tidak akan beranjak akan ke mana. Kalau mengalir selamanya kita akan kalah,” jelas bupati milenial.

“Sekarang muncul crazy rich di Surabaya dan Malang, awalnya mereka bukan siapa-siapa. Tetapi karena keberaniannya mengambil posisi dan mampu melakukan sesuatu menjadi luar biasa. Inilah cita diri pemuda hebat masa depan,” pungkasnya.

Acara dimotori Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Pamekasan, dihadiri anggota DPR RI fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Slamet Ariadi dan Asisten Pemerintahan Bidang Ekonomi dan Kesra Pemkab Pamekasan, Agus Mulyadi. [din.adv]

Tags: