Bupati Pamekasan Ajak Wartawan Ciptakan Top of Mind Positif

Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam.

Pemkab Pamekasan, Bhirawa
Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam mengatakan, revolusi industri 4.0 merubah kehidupan dari seluruh sektor masyarakat. Tentunya, perubahan itu menambah tanggungjawab para wartawan untuk memberikan informasi yang edukatif dan transformatif kepada publik.

Wartawan sebagai penyampai risalah mempunyai tugas tidak ringan di tengah maraknya informasi hoax yang bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat luas di media sosial. Sehingga informasi yang disampaikan kepada publik harus mencerahkan, tidak menyesatkan.

“Sebagai pilar demokrasi, pilar edukasi, dan pilar transformasi, media ini sangat penting sekali,” kata Bupati Baddrut Tamam, dalam sambutannya diacara pelantikan dan pengukuhan Ketua dan Pengurus PWI Pamekasan, periode 2022 – 2025, di aula Asana Hotel Pamekasan.

Mantan anggota DPRD Jawa Timur dua periode ini mengungkapkan, media mempunyai peranan penting dalam merubah sudut pandang publik dari hal negatif menjadi positif, demikian juga sebalikya.

“Orang biasa dibranding sedemikian rupa bisa menajdi orang luar biasa, bahkan ada orang yang tidak jujur dibranding menjadi orang luar biasa. Makanya tugas penyampai risalah ini betul-betul ada di hati dan pikiran kita,” tandasnya.

Informasi hoax yang berseleweran di setiap detik dan dapat diakses dengan mudah tersebut akan merubah mental seseorang yang tidak dapat menfilter antara infomasi hoax atau tidak. Makanya, tugas orang tua menjadi lebih besar agar anaknya tidak terkontaminasi kabar fitnah tersebut.

“Dalam kondisi begini bagaimana anak-anak kita, bagaimana kalau anak kita disuguhkan dengan berita yang jauh dari kenyataan. Lain lagi ideologi impor ini luar biasa masuk ke kita, datang dan mengorganisasikan untuk memasifkan pemahaman itu,” katanya.

Selain itu, kata Bupati, wartawan juga berperan penting dalam kemajuan bangsa dan negara melalui informasi yang disampaikan kepada publik. Salah satunya merubah top of mind publik tentang Indonesia, dan Pamekasan secara khusus.

“Jadi bagaimana kabupaten yang biasa-biasa ini bisa melompat menjadi kabupaten luar biasa. Maka, caranya mengubah top of mind, dulu menyebut Banyuwangi yang ada di top of mind kita santet, sekarang tidak lagi,” terangnya.

Menurutnya, Kabupaten Banyuwangi yang sekarang menjadi kabupaten luar biasa itu berkat kerja sama semua lapisan masyarakat, dan wartawan sebagai penyampai informasi kepada publik. Kabupaten dengan segudang ilmu hitamnya atau santet. Melainkan menjadi kabupaten wisata.

“Di Banyuwangi bukan tidak ada kemiskinan, ya banyak, bukan tidak ada infrastruktur rusak, ya banyak. Makanya ini butuh partisipasi, kalau partisipasinya ini kita menggantungkan segala kebutuhan hidup kepada pemerintah, tidak akan mampu siapapun bupati, atau presidennya. Partisipasi itu yang harus kita dorong,” jelasnya.

Dia berharap, PWI Pamekasan dengan kepengurusan barunya dapat mengedukasi dalam setiap informasi yang disampaikan kepada masyarakat, tidak meretakkan kesetiakawanan. [din.dre]

Tags: