Bupati Pamekasan Bantu 13 KK Korban Banjir

Bupati Pamekasan, Achmad Syafii, menyerahkan bantuan kepada 13 KK warga Keluarahan Gladak Anyar, korban terdampak banjir. (syamsudin/bhirawa}

Pamekasan, Bhirawa.
Bencana banjir merendam sejumlah Kelurahan dan Desa . Bupati Pamekasan, Achmad Syafii, meminta, kepada Lurah mengawasi warganya berada dipinggir sungai untuk tidak meluaskan bangunan ke bantaran sungai dan membuang sampah.
“Penyebab banjir di wilayah kota ini (Pamekasan, Red). Banyaknya penebangan pohon di dataran tinggi. Penyempitan sungai karna bantarannya didirikan bangunan dan kurang sadar membuang ke sungai,” tandas Bupati Achmad Syafii, di acara penyerahan bantuan kepada 13 KK warga Kelurahan Gladak Anyar, Selasa (24/1).
Penyerahan bantuan kepada korban terdampak banjir berlangsung di Kelurahaan Gladak Anyar, Kecamatan Pamekasan, dihadiri Kepala BPBD Pamekasan, Akhmalul Firdaus, Kabag Humas& Protokol Setda Pamekasan, Soepriyanto, Camat Pamekasan, Saudi Rahman.
Lebih lanjut, Achmad Syafii, bercerita bahwa di era 80-an. Masa ia masih sekolah tingkat SMP, sungai di kota ini lebar dan air bening. “Saya alami itu, karna hampir setiap hari. Bila air sungai pasang, saya bersama teman-teman mandi di sungai itu. Karna saya pernah tinggal di Gladak Anyar ini,” tuturnya.
Di hadapan warga Gladak Anyar, Bupati menghimbau, agar peduli peduli akan kebersihan lingkungan, khusus tidak lagi membuang sampah ke sungai karena bila banjir yang rugi dan menjadi korban juga bapak-ibu. “Saya sudah perintahkan Camat, Lurah/Kepala Desa mengawasi warga. Bila kedapatan membuang sampah ke sungai difoto, akan dipampang di Baliho. Biar punya rasa malu. Jadi bukan calon bupati yang di pasang di baliho”, ucapnya.
Selanjutnya, Bupati Syafii didampingi Kepala BPBD Pamekasan, meninjau langsung perbaikan Tanggul di jalan Amin Jakfar, Gladak Anyar, sepanjang 100 meter, yang pekerjaan melibatkan Satgas BPBD, TNI-Polri bersama masyarakat sekitarnya.
Kepala BPBD Pamekasan, Akhmalul Firdaus, perbaikan Tanggul ini dari dana tanggap darurat persifat sementera. “Tanggul bersifat darurat ini, memakai tumpukan karung berisi sertu (pasir dan bantu). Bila ada banjir semoga bisa menahan luapan air masuk ke pemungkinan warga”, katanya.
Sementara Bupati, kepada warga saat meninjau perbaikan Tanggul, meminta, bersabar dan menjaga lingkungannya. “Tanggul ini darurat, nanti akan kami bangun secara permanen,” ucapnya. [din,adv]

Tags: