Bupati Pamekasan Pimpin Rakor Rencana Bangun KIHT Bersama Bea Cukai

Kepala Disperindag Pamekasan Achmad Syaifuddin dan Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Timur I, Padmoyo Triwiyanto, saling tukar cendramata.

Pemkab Pamekasan, Bhirawa
Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, pimpin rapat koordinasi (rakor) rencana persiapan pembangunan Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT), bersama pihak Bea Cukai Madura, di ruang Peringgitan dalam Rumah Dinas Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur.

Diskusi yang dipandu Kepala Disperindag Pamekasan Achmad Syaifuddin, juga hadir Ketua Bappeda Taufiqurrahman, Kepala DPKPD Sahrul Munir, Kabag Perekonomian Setdakab Pamekasan, Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan dan sejumlah pejabat instansi vertikal.

Dialog yang muncul banyak pemikiran sebelum KIHT terbangun secara sempurna. Di antaranya perlunya dibentuk KIHT mini di Pamekasan. Juga perlunya perusahaan rokok Pamekasan memproduksi rokok kualitas ekspor.

Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Timur I, Padmoyo Triwiyanto, dihadapan Bupati yang juga hadir pimpinan perusahaan rokok di Pamekasan, mengatakan keinginan untuk membangun KIHT di Pamekasan targetnya dalam rangka menekan perkembangan perusahaan rokok ilegal.

Untuk merealisasikan KIHT yang besar membutuhkan waktu yang lama, karena itu dia mengusulkan agar dibentuk semacam KIHT mini di Pamekasan. Tujuannya agar pengetatan berkembangnya rokok ilegal cepat teratasi.

“Alhamdulillah, potensi hasil tembakaunya di Madura ini tinggi bagus. Mereka, yang pengusaha kecil ini gak punya mesin, nah KIHT ini kita sediakan mesin sehingga dia bisa bikin rokok, pemerintah bisa menyediakan fasilitasnya. Dan ini, tadi saya sarankan supaya cepat bentuk KIHT kecil saja. Nanti KIHT besarnya tetep proses juga, ” ujarnya kepada wartawan usai Rakor.

Menurutnya, jika nanti KIHT mini cepat terbentuk, akan ada proses pembelajaran tentang bagaimana menekan dan mengatur perusahaan rokok ilegal dan kepentingan pembinaan lainnya. Jika yang ilegal turun, maka penerimaan negara naik dan DBHCT nanti tambah besar.

Apabila KIHT mini terbentuk, Triwiyanto berjanji pihaknya akan memberikan asistensi pembinaan kemudahan perizinan, perizinan yang cepat dan pembinaan yang cepat pula. Selain itu juga akan dilakukan pembinaan administrasi pembukuan perusahaan karena perusahaan legal pasti ada pembukuannya.

Dia memperkirakan satu hingga dua bulan KIHT mini itu bisa terbangun, karena membangun mulai dari yang kecil itu tidak sulit. “Kalau pengusaha, Pemda dan Bea Cukai sudah bersama itu akan cepat selesai tidak ada persoalan,” tandasnya.

Bupati Baddrut Tamam berharap pembangunan KIHT akan bisa membantu masyarakat meningkatkan ekonominya. Dia merespon positif gagasan dibentuknya KIHT mini sebagai proses pembelajaran menuju terbangunnya KIHT yang besar. “Sembari memproses KIHT yang besar dan sempurna,” katanya.
.
Sedang, kantor Bea Cukai yang hadir Padmoyo Triwikanto Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Timur I, Arie Papiano Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Timur I, Basuki Suryanto Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Timur I dan Yanuar Calliandra Kepala Kantor Bea Cukai Madura. [din]

Tags: