Bupati Pamekasan:Generasi Muda Punya Nasionalisme

Bupati Pamekasan, Achmad Syafii, menyematkan tanda peseta Bela Negara secara simbolis yang diikuti 100 peserta Sekolah Tingg Agama Islam (STAI) Al Khairat, di lapangan Makodim 0826 Pamekasan. [syamsudin lubis/bhirawa]

Pamekasan, Bhirawa
Bupati Pamekasan, Achmad Syafii, mengatakan, memiliki rasa nasionalisme yang tinggi apalagi di era reformasi yang banyak membawa perubahan disegala bidang. Namun ada perubahan yang positif pada masyarakat tetapi ada pula dampak yang akan merugikan dan keutuhan wilayah NKRI.
Maka itu, bela Negara biasanya selalu dikaitkan dengan militer dan militerisme yang seolah-olah hanya tanggung jawab bela negara hanya milik TNI. “Berdasarkan pasal 30 UUD 1945 menyebutkan bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara Indonesia,” katanya.
Pernyataan Bupati Pamekasan, pada membuka Pembentukan Kader Bela Negara hasil kerjasama Pemkab. Pamekasan dengan Kodim 0826 Pamekasan dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Khairat Kecamatan Palengaan Pamekasan, yang diikuti 100 peserta dengan ditandai penyematan tanda peserta secara simbolis oleh Bupati Pamekasan.
Ketua STAI Al Khairat, Abdul Muin mengatakan, bahwa dengan kegiatan ini mereka nantinya merasa bagian dari bangsa dan rakyat Indonesia. “Mereka punya kewajiban dan memiliki kesadaran untuk ikut serta dalam bela Negara,” ungkapnya.
Dijelaskan, pembentukan kader bela negara di Makodim ini berlangsung selama tiga hari kedepan. Bertujuan membentuk sikap prilaku, disiplin, dan kreativitas pemuda-pemudi agar memiliki wawasan kebangsaan dan nasionalisme yang tinggi.
Kepala Bakesbangpol Pamekasan,  Al Walid, menyampaikan, wawasan kebangsaan bagi masyarakat seperti yang di amanatkan oleh undang-undang. Menurutnya, program  pembentukan bela negara ini suatu kewajiban bagi bangsa Indonesia sehingga mereka tahu tentang tanggung jawab dan kewajibannya untuk NKRI.
Program ini akan berlanjut dengan jumlah peserta lebih banyak peserta untuk memberi pemahaman kepada generasi muda dalam pembentukan bela Negara agar sebagai penerus bangsa dapat memiliki sudut pandang dalam membangun Negara datang. “Apalagi bangsa kita sekarang banyak dirongrong oleh orang yang tidak senang kemapanan sehingga mental generasi muda kita dirusak agar menjauhi ideology,” kata Al Walid. [din]

Tags: