Bupati Pastikan 80 Persen Sekolah Mulai Gelar PTM

Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab dan Forkopimda Jombang saat memantau pelaksanaan PTM hari pertama di SMPN 2 Ngoro, Jombang, Selasa (6/4).

Jombang, Bhirawa
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Jombang mulai dilaksanakan, Selasa (6/4). Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Jombang memantau pelaksanaan PTM ke sejumlah sekolah, salah satunya untuk memastikan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) Pencegahan Covid-19. Bupati memastikan, 80% sekolah – sekolah di Kabupaten Jombang melaksanakan PTM pada hari itu.
“Kami bersama Kapolres, Dinas Pendidikan, Kemenag dan Tim Satgas Covid-19 melihat dan memonitoring pelaksanaan PTM di sekolah yang dimulai hari ini dengan menerapkan Prokes yang ketat,” ujar Bupati Jombang saat melakukan pemantauan di sekolah.
Bupati Mundjidah mengungkapkan, sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat di Kabupaten Jombang sudah mulai melaksanakan PTM. Sebanyak 80% sekolah sudah melakukan PTM. Sisanya masih harus melakukan pembelajaran lewat Daring karena guru atau tenaga pendidiknya masih belum divaksin.
“80% sekolah di Jombang hari ini sudah mulai PTM, yang 20% masih persiapan karena gurunya belum divaksin. Dan ini masih dalam proses (vaksinasi), kalau sudah divaksin nanti bisa melakukan PTM,” paparnya.
Bupati Jombang juga menyampaikan pelaksanaan PTM telah mendapatkan persetujuan serta dukungan dari orang tua atau wali murid dan dibuktikan dengan surat pernyataan. PTM juga sudah dipertimbangkan dengan matang. Pertimbangan yang dimaksudkan itu yakni, salah satunya karena Kabupaten Jombang saat ini sudah masuk kategori zona kuning pada kasus Covid 19.
“Alhamdulillah persetujuan orang tua sudah 98% dengan surat pernyataan. Jadi orang tua wali mendukung dengan adanya pelaksanaan PTM. Pembelajaran dilaksanakan dengan sistem shift,” jelasnya.
PTM berjalan dengan sistem shift pagi dan siang dengan menerapkan Prokes secara ketat. Setiap siswa diharuskan memakai masker, membawa handsanitizer, membawa peralatan sekolah sendiri, duduk berjarak, serta tidak boleh berkerumun. Bahkan, sekolah juga menyiapkan satgas khusus di sekolah untuk mengawasi penerapan Prokes.
“Sebelum siswa masuk, pertama dilihat (dicek) suhu tubunya. Kalau memang suhunya naik, maka tidak boleh langsung masuk, tapi diarahkan ke UKS (Unit Kesehatan Sekolah), jika masih terus berlanjut, diarahkan ke Puskesmas. Dan ini harus terus dipantau. Para siswa rata – rata sudah dianjurkan untuk bawa handsanitizer dan makan minum sendiri,” bebernya lagi.
Bupati juga menganjurkan jika para murid selesai mengikuti PTM di sekolah agar langsung pulang ke rumah masing – masing. Tidak boleh mampir ke mana – mana, untuk menghindari penyebaran Virus Corona.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kabupaten Jombang, Agus Purnomo menekankan, kunci keberhasilan PTM yakni taat Prokes. Demikian halnya bagi orang tua, senantiasa memiliki kewajiban untuk mengingatkan hal tersebut.
“Tanggung jawab bukan hanya menjadi satuan pendidikan, namun juga bagi orang tua maupun peserta didik. Dalam arti, agar selalu taat terhadap Prokes, dengan tetap memakai masker,” terang Agus Purnomo.
Agus secara khusus telah berkoordinasi dengan Polres Jombang serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkab Jombang, tujuanya agar saat – saat jeda shift pembelajaran tidak ada murid yang berada di luar area sekolah. ”Kami juga telah menjalin koordinasi dengan Polres Jombang serta Satpol PP. Tujuannya saat jeda shift kurang lebih 40 menit, tidak ada murid yang berada di luar area sekolah,” jelasnya. [rif]

Tags: