Bupati Pasuruan Enggan Rekomendasi Tambang di Umbulan

Warga sekitar Umbulan berenang di kawasan sumber air Umbulan, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, Minggu (19/3). Saat ini debit sumber air umbulan makin menurun. Itu dikarenakan kondisi alam di sekitar sumber air Umbulan makin rusak dengan beroperasinya tambang-tambang sirtu. [Hilmi Husain]

Pasuruan, Bhirawa
Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf meminta pihak tambang di kawasan sumber air Umbulan, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan supaya berinstropeksi diri. Pasalnya tambang yang ada saat ini untuk memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Semua tambang di wilayah Kabupaten Pasuruan harus memberikan manfaat kepada warga sekitar. Misalnya, harus memperhatikan reklamasi paska tambang. Termasuk pula harus memperhitungkan lingkungan sekitarnya,” ujar HM Irsyad Yusuf menanggapi demo sejumlah warga desa di sekitar Sumber Air Umbulan di Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan yang menutup akses jalan, Minggu (19/3).
Diakuinya, lanjut Gus Irsyad, sebenarnya ia juga enggan merekomendasikan tambang di sekitar Umbulan. Namun, ia didesak Pemprov Jatim. “Saya tidak akan merekomendasikan lagi. Sudah cukup. Kemarin saya sudah menolaknya tapi masih tetap saja disurati (Pemprov Jatim), agar menanda tanganinya,” tegas HM Irsyad Yusuf.
Sebelumnya, Jumat (17/3), warga desa di sekitar sumber air Umbulan di Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan melakukan aksi demo dengan menutup akses jalan. Tak hanya itu, aksi demo warga juga menghalangi truk-truk tambang agar tidak melalui jalan tersebut. Warga meminta agar pemerintah menutup tambang untuk menyelamatkan sumber Umbulan.
Berdasarkan pantauan dilapangan, dump truk yang akan melintas dihentikan oleh warga. Mereka memasang kayu dan menanami jalan yang rusak dengan tanaman. Sejumlah tulisan kecaman juga menyatakan keberadaan penolakan keberadaan tambang.
“Aktivitas tambang itu sangat merusak lingkungan. Truk-truk itu sudah merusak jalan yang sudah bagus dibangun pemerintah. Apalagi lokasinya di dekat sumber air Umbulan, debit air akan makin menurun,” teriak Abdul Karim, korlap aksi.
Yang lebih ironis, kondisi alam di sekitar sumber air Umbulan makin rusak dengan beroperasinya tambang-tambang sirtu. Itu dibuktikan dengan menurunnya sumber air Umbulan. Karena sebelumnya, debit air masih dari 6.000 liter/detik. Namun, saat ini makin menurun hingga menjadi menjadi 3.500 liter/detik.
Padahal sumber air Umbulan, airnya akan didistribusikan sebesar 4.000 liter/detik, untuk lima daerah di Jatim dalam proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) nasional.
“Sumber air Umbulan makin hari semakin menyusut. Lingkungan harus diselamatkan. Tambang juga menjadi penyeba desa-desa di sekitar Umbulan mengalami banjir. Untuk itu kami minta agar tambang-tambang di area Umbulan harus ditutup,” kata Abdul Karim. [hil]

Tags: