Bupati Pasuruan Langsung Usulkan Normalisasi Sungai

Wagub Drs H Saifullah Yusuf saat inspeksi mendadak banjir yang belum juga surut di Desa Kedungringin Kecamatan Beji, Senin (16/1). [trie diana]

Pasuruan, Bhirawa
Genangan banjir di belasan desa di Kabupaten Pasuruan hingga hari kelima masih belum juga surut. Ketinggian genangan air banjir rata-rata masih mencapai 30-50 cm. Terparah genangan banjir berada di Desa Kedungringin Kecamatan Beji.
Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf menyampaikan banjir yang menggenangi rumah warga Desa Kedungringin Kecamatan Beji akibat luapan Sungai Wrati. Di samping itu, lokasi banjir tersebut tidak mempunyai pintu air dari permukiman menuju sungai. Sehingga dampaknya adalah hingga hari kelima, air banjir masih belum juga surut.
“Banjir di Desa Kedungringin Kecamatan Beji susah surut dikarenakan tidak punya pintu air dari permukiman menuju sungai,” ujar Irsyad Yusuf di sela-sela inspeksi mendadak banjir yang belum juga surut di Desa Kedungringin Kecamatan Beji, Senin (16/1).
Menurutnya, selain menormalisasi Sungai Wrati juga dibutuhkan beberapa pintu air dari perkampungan menuju sungai. Normalisasi Sungai Wrati merupakan kewenangan Provinsi Jatim, sedangkan pintu air kewenangan Pemkab Pasuruan.
“Kami usulkan normalisasi Sungai Wrati ke pihak Provinsi Jatim. Kebetulan Bapak Wakil Gubernur datang kesini, jadi saya langsung usulkan. Sebab, Sungai Wrati yang menyebabkan banjir di lokasi ini hingga berhari-hari. Jika pintu air, nanti Pemkab Pasuruan yang mengupayakan,” terang Irsyad Yusuf.
Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur Jatim Dr H Saifullah Yusuf mengungkapkan sebanyak 300 sungai yang menjadi tanggung jawab Pemprov Jatim. Di Pasuruan adalah Sungai Wrati, Kedunglarangan, Welang, Rejoso, Gembong dan Lawean.
“Memang normalisasi itu wewenangnya Pemprov Jatim. Tapi hingga saat ini kami itu masih terkendala terkait anggaran. Tahun ini yang akan dinormalisasi adalah Sungai Wrati di Kecamatan Beji dan Sungai Welang di Kecamatan Kraton yang berbatasan langsung dengan Kota Pasuruan. Kami datang langsung ke Pasuruan bersinergitas dengan Pemkab Pasuruan dan Pemkot Pasuruan,” tandas H Saifullah Yusuf di lokasi banjir di Desa Kedungringin.
Gus Ipul menambahkan Pemprov Jatim sudah melakukan normalisasi Sungai Wrati yang menuju Sungai Kedunglarangan sepanjang 4 kilometer. “Untuk normalisasi Sungai Wrati akan kami tuntaskan hingga 8,5 kilometer. Jika tuntas tentunya akan mengurangi banjir yang terjadi di wilayah Beji Pasuruan,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Pemprov Jatim dalam hal ini Gus Ipul juga memberikan bantuan kepada korban banjir di Desa Kedungringin Kecamatan Beji berupa family kit, makanan ringan dan obat-obatan.

Diubah Keramba Ikan
Sementara itu Pemprov Jatim mendorong Pemkab Pasuruan supaya kawasan pertanian di Desa Kedungringin Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan yang setiap tahunnya menjadi langganan banjir diubah fungsinya sebagai keramba ikan. Pasalnya, lahan pertanian seluas 25 hektare di desa tersebut sudah tak bisa ditanami.
“Setelah kami lihat langsung dan menurut pegakuan warga sekitar bahwa lahan pertanian di Desa Kedungringin tak bisa lagi ditanami. Makanya kami mendorong Pemkab Pasuruan dalam hal ini Bupati Pasuruan supaya lahan pertanian 25 hektare yang menganggur dijadikan keramba atau budidaya ikan,” kata Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf.
Setidaknya setelah menjadi keramba atau budidaya ikan otomatis menjadi tempat wisata ikan. Jika demikian, maka warga Desa Kedungringin ekonominya akan terangkat.
“Ini menarik sekali. Jika sudah menjadi keramba, dalam 2-3 tahun yang akan datang di areal sini menjadi areal yang banyak dikunjungi masyarakat. Dengan demikian, ekonomi warga di sekitar sini makin dengan sendirinya meningkat,” kata H Saifullah Yusuf. [hil]

Tags: