Bupati Ponorogo Bentuk Satgas Percepatan Relokasi

Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni Mengunjungi SDN 2 Tugurejo, Slahung, Ponorogo Yang Terdampak Tanah Gerak Dan Memantau Area Relokasi Yang Diusulkan Warga, Minggu (09/02/2020).

(Kunjungi Sekolah Terdampak Bencana)
Ponorogo, Bhirawa
Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni mengunjungi SDN 2 Tugurejo, Slahung, Ponorogo yang roboh akibat terdampak bencana tanah gerak, Minggu (09/02). SDN 2 Tugurejo telah roboh dan tidak bisa digunakan semenjak empat tahun silam. Warga dan Pemdes Tugurejo membuatkan ruang darurat sebagai fasilitas belajar siswa.
Bupati Ipong mengatakan, kesulitan ada pada lokasi sekolah dan tempat relokasi. Pihak PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) tidak merekomendasikan lokasi sekolah lama maupun tempat relokasi karena masih dalam area tanah gerak.
“Sebenarnya Dinas Pendidikan Ponorogo telah berupaya mengadakan bantuan dana rehab. Tapi lokasi sekolah yang lama maupun tempat relokasi yang diusulkan itu tidak direkomendasikan oleh PVMPG, karena masih area tanah gerak. Itu ahlinya yang bilang, kita tidak bisa nekat membangun, jika ada apa – apa, kita yang salah,” terang Ipong.
“Kami juga mempunyai area yang rekom, tapi orang tua murid keberatan, karena jauh katanya. Jadi ini masih kita carikan solusi yang terbaik,” sambungnya.
Untuk mencari solusi, Ipong memutuskan untuk membentuk tim percepatan relokasi. Tim ini berisi anggota lintas OPD Ponorogo.
“Saya akan buat SK, untuk membentuk Satgas Percepatan Relokasi Sekolah dan Pemukiman Terdampak Tanah Gerak. Tim ini akan dipimpin oleh Wakil Bupati Soedjarno dan beranggotakan OPD, seperti Kepala Dindik, Kepala PU, BPBD, dan lainnya,” jelas Ipong.
“Khusus untuk relokasi SD, saya targetkan 1 bulan sudah dapat memberikan keputusan,” tambahnya.
Di Tugurejo, selain melihat gedung darurat SDN 2, Ipong juga memantau 2 tempat relokasi yang diusulkan warga. Walaupun gedung darurat, SDN 2 Tugurejo mempunyai murid yang cukup banyak, sekitar 128 pelajar. (yan)

Tags: