Bupati Ponorogo Kenalkan Padi Unggul KIP

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko saat meninjau uji coba bibit padi menggunakan varietas KIP.

Mampu Hasilkan 16 Ton Gabah Per Hektarnya
Ponorogo, Bhirawa
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko bersama Wakilnya Lisdyarita meluncurkan varietas bibit padi unggul hasil Kreatifitas Insan Petani (KIP). Peluncuran itu disaksikan langsung Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di lokasi persawahan Desa Semanding, Kecamatan Kauman, Ponorogo, Kamis (5/3).
Keunggulan bibit padi tersebut disebut diakui Sugiri cukup istimewa. Sebab, mampu menghasilkan 16 ton gabah per hektarnya. Varietas ini yang dibutuhkan karena Ponorogo memiliki 34 ribu sawah yang bagus dan membutuhkan benih sekitar 870 ribu kilo gram.
“Karena itu, kami berupaya untuk membuat varietas bibit padi yang unggul dan sedang proses menuju kesana. Mudah-mudahan hasilnya baik, bisa dilihat sendiri hasilnya, mulai dari daunnya membuat kita lebih optimis,” kata Bupati Sugiri Sancoko
Jumlah butirnya bisa mencapai 600 -700 butir per malai. Dengan demikian, ini diharapkan bisa berhasil dan menjawab kegelisahan rakyat Ponorogo. Selain itu pemupukan lebih irit karena menggunakan pupuk majemuk dan tidak berlebihan menggunakan kimia.
Di samping itu, pemupukan juga didukung dengan teknologi canggih menggunakan drone. “Teknologinya memupuk kita sudah modern biar anak muda senang bertani. Wereng kalau mau menerobos padi KIP ini harus belajar 10 tahun lagi,” ujar Sugiri.
Secara postur batang, varietas bibit padi KIP ini mampu tumbuh lebih tinggi hingga 156 Cm. Sementara varietas padi biasanya hanya setinggi 80 centi. Panjang malai padi juga dapat tumbuh hingga 30 centi dari panjang normalnya 24 – 25 centi. Keunggulan lainnya, varietas ini lebih irit pemupukannya.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang didampingi Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono mengatakan, varietas ini sudah hampir lima kali panen. Sehingga setelah ini bisa lakukan uji coba ke daerah lain. Dinas Pertanian sendiri juga sudah dimintanya untuk melihat varietas di wilayah lain dengan hasil 14 ton per hektar. “Tapi, Ponorogo optimis sudah 16 ton per hektar. Jadi masing-masing keunggulan varietas ini, produktifitas panennya per hektar menjadi acuan yang penting,” ujar Khofifah.
Khofifah juga mengapresiasi hadirnya padi jenis ini karena pupuk yang dipakai menggunakan pupuk majemuk, bukan pupuk tunggal. “Satu hal yang semakin menjadi kebutuhan kita adalah, semakin organik maka sesungguhnya semakin sehat. Tidak sekedar sehat tapi juga produktif, dan tentu kesejahteraan petani akan semakin membaik,” tutur mantan Menteri Sosial RI tersebut.
Khofifah juga menjelaskan, 16 provinsi di Indonesia Timur 80 persen logistiknya disuplai dari Jatim. Maka pihaknya selalu berpesan ke Dinas Pertanian agar jangan sampai telat menanam.
Dengan proses pengawalan yang dilakukan bersama bupati maka 2020 lalu produksi padi di Jatim tertinggi se Indonesia dengan selisih 460 ribu ton dari Jateng. Kalau ditambah lagi dengan menanam varietas seperti ini dan dengan masa tanam yang terkontrol, pihaknya optimis produktifitas padi di Jatim tidak hanya tinggi kualitasnya tapi juga kuantitas produksinya.
“Harapannya kembali adalah agar kesejahteraan petani dapat meningkat signifikan. Terimakasih Pak Sugiri dan tim yang telah menginisiasi varietas yang disebut Kreasi Insan Petani,” pungkas gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.
Pada kesempatan itu Gubernur Khoifah meminta Bupati Ponorogo mengawal pembangunan waduk Bendo. Waduk ini vital karena merupakan prioritas percepatan pembangunan Jatim untuk Ponorogo. “Saya minta Bupati mengawal waduk Bendo yang rencananya akan diresmikan tahun 2021 ini. Jadi bulan Juni atau Juli harus sudah dilakukan proses pengairan waduk,” kata Gubernur Jatim.
Waduk Bendo direncanakan menjadi sumber irigasi untuk 7.800 hektar lahan. Ini dapat memacu sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan. Untuk percepatan pembangunan Ponorogo, Pemprov Jatim memberikan perluasan dan penguatan pada sektor agro dan holtikultura, terutama kakao dan kopi. [tam.yan]

Tags: