Bupati Probolinggo Jadi Pembina Apel Cinta Damai

Suasana apel besar diikuti oleh peserta dari jajaran TNI-Polri serta Banser.

Suasana apel besar diikuti oleh peserta dari jajaran TNI-Polri serta Banser.

(FKUB Provinsi Jatim Ajak Jaga Keutuhan NKRI)
Kab.Probolinggo, Bhirawa
Bupati Probolinggo Hj P Tantriana Sari menjadi pembina apel besar Kebhinekaan Cinta Damai di Mapolres Probolinggo. Apel besar tersebut diikuti oleh peserta dari jajaran TNI- Polri, Banser, organisasi kemasyarakat serta para tokoh agama. Dikota Probolinggo FKUB Propinsi Jatim mengajak warga kota melalui tokoh agama untuk menjaga keutuhan NKRI.
Menurut Bupati Probolinggo, Hj. P. Tantriana Sari, Rabu (16/11), kita mencari damai, dengan mengimbau kepada tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda dan organisasi masyarakat jangan terprovokasi dengan isu yang menyesatkan. Maka agar seluruh masyarakat bisa berfikir yang jernih dan masih mampu mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan baik dan utuh.
Bupati Tantri berterima kasih kepada jajaran kepolisian yang mengelar apel besar Kebhinekaan cinta damai NKRI tersebut, dengan memberikan imbauan dan arahan kepada tokoh agama, tokoh yang lainnya. “Begitu juga dengan semua pihak lainnya, untuk dapat memberikan motivasi kepada masyarakat agar tidak terpengaruh dengan kejadian yang ada dan berkembang saat ini,” ujarnya.
Sementara itu, di Ponpes Ahlussunnah Waljamaah Desa Brani Kulon, Kecamatan Maron, ribuan kaum muslim menghadiri haul ke-32 Habib Husein bin Hadi Al-Hamid anggota Komisi VII DPR RI Habib Hadi Zainal Abidin mengungkapkan, haul Habib Husein adalah momentum bagi umat Islam untuk saling menghormati dan memperkuat NKRI.
Para ulama dan habib yang memberikan tausyiah dalam haul juga menyinggung demo 4 November lalu. Menurut Habib Taufik Asseggaf, umat Islam turun ke jalan karena kitab suci Alquran dihina oleh Ahok.
“Umat Islam juga kecewa karena pengunjuk rasa tidak ditemui Presiden. Umat Islam meminta Ahok diproses hukum secara adil karena diduga menistakan agama. Warga Indonesia lainnya di penjara karena menistakan agama Islam,” ujar Habib Taufik.
Sementara itu pula, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Provinsi Jawa Timur berkunjung ke Kota Probolinggo. Selain merupakan agenda rutin, kehadirannya di ruang Sabha Bina Praja juga untuk membahas isu-isu dan persoalan yang mengarah pada agama. Karena tujuan dari lembaga ini sendiri untuk menciptakan kerukunan antar umat beragama, sehingga tercipta rasa damai dalam kebhinnekaan.
Kepala bidang pemberdayaan FKUB Propinsi Jatim, Tamhid Masyhudi menguraikan tentang pentingnya keberadaan FKUB untuk konsolidasi ke daerah-daerah. Selain menampung aspirasi, juga untuk membahas persoalan yang tengah dihadapi daerah. Harapannya, bisa terdeteksi secara dini jika ada masalah yang serius sehingga keharmonisan umat beragama tetap terjaga.
“Mari kita pinggirkan ego sektoral dan kedepankan ego komunal, saya yakin segala persoalan bisa diselesaikan dengan baik. Tugas kita bersama, harus bisa meredam segala bentuk gesekan agar tidak terjadi perpecahan. Sudah menjadi tekad kita untuk mempertahankan NKRI, yang memiliki berbagai macam suku bangsa, ras dan agama,” ajaknya.
Hal senada juga diungkapkan oleh FKUB Kota Probolinggo, mereka juga berharap perhatian serius dari pemerintah kota untuk keberadaan lembaga ini. “Diibaratkan barang, maka nilainya akan berharga setelah terlepas dari genggaman. Jangan dicari saat dibutuhkan saja,” tambah Wakil Ketua FKUB Nur Hasan. [wap]

Tags: