Bupati Probolinggo Tekankan Masker Jadi Barang Wajib Dipakai

Bupati Tantri tekankan wajib memakai masker.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kontak Erat Dan Tersangka 17 Orang Positif Covid 19
Probolinggo, Bhirawa
Pelaksana Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo hingga Selasa (1/9) merilis orang terkonfirmasi positif Penyakit Virus Corona (Covid -19) di Kabupaten Probolinggo sebanyak 452 orang atau bertambah 17 orang dari sebelumnya sebanyak 435 orang dengan keterangan 81 orang yang masih dirawat dan menjalani isolasi, 350 orang sembuh dan 21 orang meninggal dunia. Bupati Tantri tekankan masker jadi barang wajib dipakai.

Juru Bicara Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo dr. Dewi Vironica mengatakan tambahan 17 orang terkonfirmasi positif Covid -19 yang saat ini menjalani perawatan dan isolasi ini masuk ke dalam Klaster Pelangi karena penularannya terjadi secara horizontal dan tidak jelas sumbernya dari mana.

“Rinciannya 5 orang hasil pemeriksaan setelah kasus terkonfirmasi positif Covid D-19 sebelumnya, 9 orang suspect, 1 orang hasil pemeriksaan cepat reaktif dan 2 orang suspect meninggal dunia,” katanya.

Dari jumlah tersebut yang jelas Dewi, ada tambahan 15 orang yang sedang menjalani perawatan dan isolasi diantaranya laki-laki berusia 47 tahun dan laki-laki berusia 66 tahun dari Desa Kalirejo Kecamatan Dringu, perempuan berusia 36 tahun dari Desa Klenang Kidul Kecamatan Banyuanyar, perempuan berusia 53 tahun dari Desa Sentong Kecamatan Krejengan, perempuan 32 tahun dari Desa Banyuanyar Lor Kecamatan Gending serta laki-laki berusia 71 tahun dari Desa Jabungsisir Kecamatan Paiton.

Selanjutnya, laki-laki berusia 19 tahun dari Desa Sumberkedawung Kecamatan Leces, perempuan berusia 27 tahun dari Desa Mentor Kecamatan Sumberasih, perempuan berusia 63 tahun dari Desa Sokaan Kecamatan Krejengan, laki-laki berusia 39 tahun dari Desa Ranuwurung Kecamatan Gading, laki-laki tua 50 tahun dan laki-laki berusia 23 tahun dari Desa Pakuniran Kecamatan Pakuniran, perempuan berusia 44 tahun dan perempuan dari Desa Kalibuntu Kecamatan Kraksaan serta laki-laki berusia 44 tahun dari Desa Brumbungan Lor Kecamatan Gending.

“Mereka dinyatakan positif terkonfirmasi Covid D-19 berdasarkan hasil pemeriksaan swab positif dari BBLK (Balai Besar Laboratorium Kesehatan) Surabaya sebanyak 6 orang, ITD Surabaya sebanyak 1 orang dan PRC (Polymerase Chain Reaction) RSUD Waluyo Jati Kraksaan sebanyak 10 orang,” jelasnya.

Menurut Dewi, untuk 6 orang terkonfirmasi Covid -19 positif yang masuk ke dalam kategori konfirmasi positif tanpa gejala (asimtomatis) ini kondisinya sehat wal afiat dan sedang menjalani isolasi di rumah sehat Kabupaten Probolinggo dengan pengawasan ketat dari petugas medis Kabupaten Probolinggo.

“Sementara 9 orang terkonfirmasi positif Covid -19 yang bergejala dan awalnya dicurigai saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit untuk mengobati keluhan-keluhan klinisnya. Sambil nanti akan dilakukan pemeriksaan swab evaluasi dari yang bersangkutan, “terangnya.

Dewi menambahkan lima orang terkonfirmasi positif Covid -19 didapat dari hasil swab kontak penderita konfirm sebelumnya, sembilan orang suspect, satu orang cepat reaktif hasil pemeriksaan swab positif serta dua orang suspect meninggal dunia.

“Sejak dinyatakan positif terkonfirmasi Covid -19, penelusuran dari mereka sudah mulai dilakukan dan akan diperdalam lagi untuk melihat kontak-kontak yang sudah dilakukan baik di lingkungan keluarga maupun tempat kerjanya,” tuturnya.

Di tengah kondisi pandemi Covid -19 saat ini, kasus orang terkonfirmasi positif Covid -19 di Kabupaten Probolinggo selama tiga minggu terakhir tidak terlalu bagus. Oleh karena itu, PNS harus menjadi contoh dan tauladan bagi lingkungan sekitar dan masyarakat. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari.

“Saudara-saudara semua harus mampu menjadi agen-agen perubahan di lingkungan masing-masing, khususnya dalam hal penegakan protokol kesehatan. Memakai masker sudah bukan menjadi saran, tetapi wajib dilakukan hari ini. Tidak hanya memakai masker, tetapi memastikan masker terpasang dengan layak dan proper menutupi hidup dan mulut dalam kondisi apapun,” katanya.

Menurut Bupati Tantri, jika kemudian harus membuka masker, pastikan kanan kirinya clear. PNS harus banyak belajar dari kondisi di luar Kabupaten Probolinggo. Kasus-kasus yang berada di perkantoran tidak hanya karena sistem AC, tetapi menyadari kecenderungan tidak hanya PNS tetapi seluruh pekerja yang bertemu dengan teman sekerjanya dan teman sekantornya karena merasa sudah ada ikatan kekeluargaan dan keakraban, sehingga menganggap teman kantornya adalah keluarganya sendiri, sehingga melepas masker, makan bareng dan seterusnya.

“Hari ini kita harus bersabar sejenak bahwa hal ini harus kita tinggalkan terlebih dahulu. Sekali lagi untuk apa, untuk keamanan dan keselamatan kita bersama. Kita harus lebih bertanggung jawab pada keselamatan diri masing-masing dan keselamatan orang lain,” jelasnya.

Oleh karenanya, Bupati Tantri mengingatkan dan menginstruksikan pada semuanya bahwa masker menjadi barang wajib dipakai.

“Harapannya dengan keteladanan dan contoh yang baik ini, rakyat akan melihat dan semoga semakin hari kesadaran masyarakat akan semakin tinggi,” tegasnya.

Bupati Tantri menambahkan keprihatinan yang terjadi di semua sektor dan lini juga harus menggugah empati semua PNS selaku manusia. Semua sektor terganggu dan banyak PHK disana sini.

“Satu yang masih ada harapan dan peluang bisa, siapakah itu adalah saudara-saudara semua selaku PNS. Karena gaji telah ditanggung oleh negara dan tidak akan mungkin tidak akan digaji. Oleh karenanya, kepedulian sosial dan kesalehan sosial serta ketauladan harus bersama-sama kita perjuangkan,” tambahnya.(Wap)

Tags: